SonoraBangka.id - Di masa pandemi Covid-19 ini, para pengusaha harus didorong, dalam rangka untuk menjaga ketahanan pangan Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Mengingat Bangka Belitung adalah salah satu provinsi kepulauan yang sangat rentan terhadap ketersediaan pangan.
Hal itu diungkapkan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman di sela-sela kunjungannya ke usaha peternakan ayam petelor, CV Sukses Indo Farm, milik pengusaha Sersan, di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Selasa (16/6) siang.
Dalam kunjungannya itu, Gubernur Erzaldi Rosman ingin mengontrol sekaligus meminta masukan secara langsung kepada para pengusaha untuk menjaga kesiapan ketersediaan pangan khususnya di masa pandemi ini.
"Kekuatan pangan ini harus kita jaga. Kita melakukan inspeksi dan kunjungan ke pelaku usaha secara langsung, agar mereka tetap beroperasi dan memenuhi kebutuhan pangan kita," ungkapnya.
Selain itu, Gubernur Erzaldi ingin meminta masukan dari para pengusaha terkait kendala yang dihadapi seperti distribusi pakan maupun bibit serta ekpedisinya. Sehingga informasi bisa didapati secara langsung dan dengan cepat pula dapat ditanggulangi.
Dengan beroperasinya peternakan ini, Gubernur Erzaldi berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Babel akan telur ayam yang selama ini didatangkan dari luar. Seperti halnya komoditi beras yang sebelumnya dapat memenuhi 25 persen di Bangka Belitung, tahun ini bisa mencapai 30 hingga 32 persen.
"Semoga setelah hasil ternak seperti telur, daging ayam, dan sapi dapat kita produksi sendiri, akan berlanjut ke komoditi hortikultura seperti sayur mayur. Sehingga ketahanan pangan kita akan tetap terjaga," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Babel, Marwan, yang ikut mendampingi Gubernur Erzaldi dalam kunjungan itu mengatakan, peternakan ini merupakan program pemanfaatan kawasan hutan. Hutan produksi, yang digabungkan dengan peternakan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Bangka Belitung. Untuk membantu ketahanan pangan, dinas kehutanan mempermudah regulasi agar kawasan hutan ini bisa dimanfaatkan.
Pimpinan sekaligus pemilik peternakan Sersan menjelaskan, usaha ini baru tiga bulan beroperasi. Empat dari sepuluh hektar lahan yang pihaknya kelola sebagai ternak ayam petelor ini telah menghasilkan 7.200 butir perharinya. Dirinya menjelaskan, untuk memenuhi semua kebutuhan telor di seluruh Bangka Belitung, dibutuhkan satu juta ayam petelor.