Find Us On Social Media :
Gubernur Erzaldi Rosman didampingi Ketua TP PKK Prov. Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melaunching Gerakan Si Centing (Siap Cegah Stunting) sekaligus menyampaikan secara simbolis anggaran pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi peserta posyandu di GOR Sahabuddin Pangkalpinang, Selasa (28/7/20). (Diskominfo Babel)

Pemprov Babel Launching Program Si Centing

Edwin Selasa, 28 Juli 2020 | 21:42 WIB

SonoraBangka.id - Gubernur Erzaldi Rosman didampingi Ketua TP PKK Prov. Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melaunching Gerakan Si Centing (Siap Cegah Stunting) sekaligus menyampaikan secara simbolis anggaran pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi peserta posyandu di GOR Sahabuddin Pangkalpinang, Selasa (28/7/20).

Launching gerakan "Si Centing" ini ditandai dengan pemukulan beduk oleh Gubernur Erzaldi Rosman. Dalam sambutannya, Gubernur Erzaldi memberikan apresiasi yang tinggi kepada TP PKK Prov. Kepulauan Babel beserta DPMD Prov. Kepulauan Babel dan dinas terkait seperti Dinkes Prov. Kepulauan Babel, DP3ACSKB Prov. Kepulauan Babel yang telah bahu-membahu bersinergi membuat terobosan program Si Centing.

Gubernur Erzaldi mengungkapkan meskipun persentase angka stunting Bangka Belitung masih di bawah angka rata-rata nasional, namun hal ini tak membuat Pemprov. Babel berdiam diri saja.

Melalui program Si Centing ini, Pemprov. Babel bekerja sama dengan TP PKK Prov. Kepulauan Babel, salah satunya dengan membuat program pemberian makanan sehat dan bergizi sekaligus mengajarkan kepada orang tua tentang potensi makanan bergizi di daerahnya.

"Sebagai contoh, orang kota bangga makan makanan cepat saji yang populer saat ini, padahal makanann lokal seperti ikan teri yang ada di desa-desa jauh lebih bergizi. Saya pernah datang ke sebuah desa penghasil ikan teri di Bangka Barat, tetapi di desa tersebut masih tinggi angka stuntingnya," ujar Gubernur Erzaldi.

Ditambahkannya, bahwa makanan bergizi itu tak harus mahal. Ibu-ibu kader PKK harus bisa mencari peluang untuk cari makanan bergizi yang berasal dari sumber makanan lokal. Kita juga harus memberikan pemahaman mengenai nilai gizi ikan yang ada di desa-desa.

"Jangan sampai, penduduk desa kita tidak sehat, padahal pangan bergizi banyak terdapat di desa tersebut," tegasnya.

Berbicara stunting bukan hanya tentang makanan bergizi saja. Tetapi faktor penyumbang angka stunting salah satunya adalah karena adanya pernikahan anak usia dini. Kita harus memberikan sosialisasi bagaimana mencegah hal ini.

Perencanaan kehamilan yang baik dimulai dari pernikahan yang sah sehingga kedua belah pihak siap menjadi orang tua dan memperhatikan asupan gizi dari masa sebelum kehamilan.

Pada kesempatan ini, Gubernur Erzaldi juga menyerahkan secara simbolis anggaran kegiatan pemberian makanan tambahan bagi peserta posyandu, sebesar Rp 993.600.000 untuk 69 desa.

"Dana ini nanti akan langsung disalurkan ke desa-desa dan diminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk bisa ikut memantau penggunaan dana ini," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala DPMD Babel, Yulizar Adnan mengungkapkan penanganan stunting perlu secara menyeluruh atau lintas sektoral dengan melakukan intervensi gizi terpadu yang mencakup intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

Harapannya agar gerakan ini bisa mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten dan kota serta masyarakat, sehingga Babel bisa terbebas dari stunting.

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Dinkes Prov. Kepulauan Babel, Mulyono Susanto; Kepala DP3ACSKB Prov. Kepulauan Babel, Susanti; ketua TP PKK kabupaten/kota se-Babel, dan kader-kader PKK di wilayah Bangka Belitung.