Find Us On Social Media :
Honda CRF150L. Suspensi belakang monoshock dengan pro-link. (Febri Ardani/KompasOtomotif) (kompas.com)

Jika Motor Ingin Ganti Shockbreaker Belakang, Perlu Memerhatikan Tingginya

Vivi Callvella Jumat, 7 Agustus 2020 | 18:52 WIB

SONORABANGKA.ID - Shockbreaker untuk motor tidak terlepas dari modifikasi. Beragam merek aftermarket menyediakan banyak pilihan model, mulai dari warna yang beragam sampai adanya tabung gas.

Tapi kalau ingin membeli shockbreaker aftermarket, perlu memerhatikan tingginya, apakah lebih tinggi atau rendah dari tipe standar. Sebab kalau mengganti dengan ukuran yang berbeda, ada dampak samping yang akan dirasakan.

Zulfaisal, sebagai Teknisi Ohlins Indonesia, mengatakan, perbedaan tinggi shockbreaker belakang akan sangat terasa perbedaan karakter berkendaranya, apalagi ketika menikung.

Mengganti shockbreaker belakang akan berpengaruh pada berubahnya sudut rake dan trail di suspensi depan. Sudut rake adalah sudut yang dibuat dari kemiringan suspensi depan dari garis tegak lurus sumbu roda depan, ke pijakan roda dengan tanah.

“Kalau lebih panjang dari standar, posisi duduk akan condong ke depan. Sehingga shock depan bebannya jadi lebih berat,”kata pria yang biasa disapa Izul kepada Kompas.com, Rabu (5/8/2020).

Mengganti shockbreaker belakang yang lebih tinggi membuat motor lebih mudah untuk diajak bermanuver, tapi kurang stabil jika berada di trek lurus. Sedangkan shockbreaker yang lebih rendah membuat motor stabil di trek lurus, namun handlingnya sulit.

Selain mengubah rasa berkendara, tentunya secara fisik, tampilan motor juga berubah. Kalau memakai shockbreaker yang lebih panjang, ban belakang akan lebih dekat ke lantai, begitu juga sebaliknya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Motor Ganti Shockbreaker Belakang, Perhatikan Tingginya", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/05/190100415/motor-ganti-shockbreaker-belakang-perhatikan-tingginya.