SonoraBangka.id - Kemampuan multitasking yang dimiliki perempuan menjadikannya bisa menjalani berbagai peran di keluarga maupun masyarakat. Tidak hanya menjadi seorang ibu, mereka sekaligus menjadi penyelamat di berbagai kondisi yang mengancam keberlangsungan keluarganya. Terlebih di masa pandemi saat ini, perempuan dituntut tangguh menjaga keluarganya dari ancaman Covid -19.
Hal ini disampaikan oleh Ketua TP PKK Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi usai menghadiri acara Rakor Target Realisasi APBD tahun 2020 sekaligus Sosialisasi Penggunaan Masker, Cuci Tangan serta Jaga Jarak Untuk Perubahan Perilaku Baru Masa Covid-19 melalui aplikasi zoom di Ruang Video Conference Kantor Gubernur Kepulauan Babel, Senin, (10/7/20).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI, dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan diikuti oleh 435 kepala daerah dari seluruh Indonesia.
Melati Erzaldi menambahkan bahwa dirinya bersama kader-kader PKK terus melakukan berbagai upaya merubah perilaku masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan mulai di lingkungan keluarganya.
"Sesuai dengan arahan mendagri dan ketua umum TP PKK, kita PKK di Babel sudah terlebih dahulu melaksanakan beberapa kegiatan upaya penanggulangan seperti pembagian masker. Kegiatan ini kita mulai dengan pembagian masker kepada kader-kader PKK setelah itu kader yang langsung memberikan masker kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya. Sampai saat kami sudah bagikan 10.500 buah masker di tujug kabupaten/kota, jumlah ini memang tidak terlalu besar karena kami sesuaikan dengan anggaran setelah kami melakukan recofusing beberapa program," ungkapnya.
Selain itu dana tersebut juga dimanfaatkan untuk memberikan bantuan sembako bagi kader yang terdampak Covid-19. Untuk mendorong semangat kader-kader PKK, pihaknya juga melakukan beberapa tantangan dan semua pokja melakukan tantangan ini.
"Tidak hanya kader saja, kita juga turun langsung ke masyarakat dengan menyediakan instalasi cuci tangan di beberapa titik di tiap kabupaten/kota," ujarnya.
Upaya ini dilakukan karena masyarakat saat ini sepenuhnya belum disiplin menerapkan protokol Covid-19. Untuk itulah peran perempuan khususnya PKK menjadi sangat penting mengingat mereka memiliki tingkat kepedulian dan empati yang tinggi sehingga akan lebih mudah merubah perilaku masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Tidak lupa, Melati mendorong agar perempuan memiliki kemampuan literasi media sehingga mereka tidak menjadi korban hoaks terkait informasi Covid-19.