Find Us On Social Media :
Mobil-mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, saat tiba di dermaga Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah. (KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES) (kompas.com)

Kinerja Industri Otomotif Nasional Mampu Kembali Bergairah Di Paruh Kedua Tahun Ini

Vivi Callvella Minggu, 16 Agustus 2020 | 18:08 WIB

SONORABANGKA.ID - Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian memperkirakan kinerja industri otomotif nasional mampu kembali bergairah di pada paruh kedua tahun ini.

Kondisi tersebut seiring dengan berangsur pulihnya aktivitas industri dan bisnis usai berhenti secara sementara sejak Maret lalu guna menekan penyebaran virus corona alias Covid-19.

"Sebagaimana kita ketahui industri otomotif menghadapi tekanan permintaan yang sangat besar, padahal industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting untuk perekonomian nasional," ujar Agus dalam konferensi virtual belum lama ini.

"Di semester pertama 2020, kinerja industri otomotif melambat cukup dalam dibandingkan tahun lalu. Tentu ini dampak dari pandemi, namun saya melihat ada perkembangan positif pada paruh ke dua tahun ini," lanjut Agus.

Capaian pendapatan itu dapat dilihat pada penjualan sejak Juni 2020 yang mengalami peningkatan hingga 74 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara di Juli, angka penjualan mampu mencapai 25.284 unit, naik hampir dua kali lipat.

"Sementara kinerja ekspor tetap terjaga baik, sehingga saya optimis pemulihan ekonomi melalui sektor industri otomotif akan juga berkembang positif," lanjut Agus.

Di samping itu, kata Agus lagi, rasio kepemilikan kendaraan warga Indonesia juga masih cukup rendah dibandingkan negara tetangga, membuat ceruk pasar kian lebar.

"Walau rasio kepemilikan masih sangat rendah namun dalam konteks pasar otomotif Indonesia adalah pasar terbesar di ASEAN. Tahun 2019 lebih dari 1 juta dijual di dalam negeri dan 300 ribu diekspor ke seluruh dunia," kata Agus.

Keyakinan tersebut semakin bertambah seiring dengan pemanfaatan digital pada industri otomotif melalui perkembangan e-commerce. Nilai pasar daring ini kin tengah menyentuh 40 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2019.

"Dunia daring bukan dunia asing bagi masyarakat Indonesia. Selain itu potensi pasar sangat besar pasar daring Indonesia bernilai lebih dari 3 kali lipat daripada Malaysia. Tahun 2019 digital ekonomi Indonesia sudah mencapai 40 miliar dolar AS. 2025 diperkirakan mencapai 130 miliar dolar AS," ungkap Agus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Industri Otomotif Indonesia Optimis Kembali Bergairah di Semester II", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/16/141236015/industri-otomotif-indonesia-optimis-kembali-bergairah-di-semester-ii.