Find Us On Social Media :
(Ist)

Fordas Babel Ekspedisi Ke Pusuk dan Pulau Nanas

Edwin Minggu, 23 Agustus 2020 | 13:47 WIB

SonoraBangka.id --  Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Bangka Belitung melaksanakan ekspedisi desa Pusuk dan pulau Nanas kecamatan Kelapa. Ekspedisi ini di pimpin langsung oleh ketua Fordas Babel Ust. Fadillah Sabri bersama puluhan relawan Fordas sejak hari minggu hingga senin sore. (22/08/2020)

Pada minggu malam tepatnya bada isya Ust. Fadillah Sabri menyambangi masyarakat desa Pusuk di masjid megah di desa tersebut sekaligus menyampaikan tausyiah tentang lingkungan, keislaman hingga kebangsaan. Tausyiah yang sangat berbobot ini di hadiri oleh ratusan jamaah dengan penuh gelak tawa semakin menghangatkan suasana hingga malam.

"Kegiatan ekspedisi Pusuk dan pulau Nanas ini merupakan upaya untuk mencari ikhtiar mensejahterakan masyarakat daerah aliran sungai (das) terutama pariwisata berbasis das" kata ust. Fadillah saat di hubungi awak media melalui sambungan whatsapp.

Selain itu, Ust. Fadillah Sabri juga berharap pemberdayaan masyarakat das ini dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, dengan tagline DAS Sehat Rakyat Sejahtera.

Pada Ekspedisi kali ini juga terlihat relawan Fordas Babel, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Komunitas Jelajah Bangka dan Persatuan Nelayan desa Pusuk, keberangkatan dari dermaga desa Pusuk ke pulau Nanas menggunakan 3 buah perahu motor dengan membawa ratusan bibit pohon yang akan di tanam di pulau tersebut, perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 30 menit.

Dalam perjalanan menuju pulau nanas rombongan sempat memantau aktivitas penambangan timah di laut yg dilakukan masyarakat membuat miris karena kegiatan tersebut pasti merusak biota laut terutama ikan andalan masyarakat nelayan teluk kelabat. Para nelayan sempat meminta ketua fordas babel memberikan masukan solusi tentang kegiatan ilegal penambangan di laut dekat DAS perimping.

Sebelumnya, Fordas Babel juga membagikan ratusan pohon kepada masyarakat yang terdiri dari pohon sirsak, jambu mente, cempedak dan tumbuhan lainnya di desa Pusuk usai tausyiah. Bibit pohon ini sebagai salah satu sarana pemberdayaan untuk terus membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penghijauan.