SONORABANGKA.ID - Andrea Dovizioso tidak lagi bersama dengan Ducati pada akhir musim ini. Terhitung sudah sekian kalinya pabrikan asal Italia tersebut kehilangan pebalap top.
Adalah Pertama kali, tentunya saat Casey Stoner memutuskan untuk pindah ke Honda pada 2011. Sebenarnya, pebalap asal Australia tersebut berhasil memberikan gelar juara dunia di musim pertamanya bersama Ducati pada 2007.
Stoner kemudian digantikan oleh Valentino Rossi yang bertahan hanya dua musim. Di musim 2017 dan 2018, Ducati juga pernah mengontrak Jorge Lorenzo.
Nicky Hayden yang merupakan juara dunia MotoGP 2006 bertahan dari 2009 hingga 2013. Adapun Dovizioso, sudah bersama Ducati sejak 2013.
Setelah pensiun di akhir musim 2012, Stoner sempat kembali menjadi test rider Honda pada 2013 hingga 2015. Tapi, pada 2016 Stoner sempat kembali menjadi test rider Ducati.
Stoner menyebutkan bahwa Ducati tidak bisa kehilangan pebalap berusia 34 tahun tersebut. Walaupun, Dovi tidak pernah menyebutkan permasalahan sebenarnya yang terjadi.
"Ini adalah opini pribadi saya, tapi saya rasa Ducati tidak bisa kehilangan pebalap seperti Andrea Dovizioso," ujar Stoner, dikutip dari Speedweek.com.
Stoner menambahkan, Ducati sebaiknya sadar bahwa pada titik tertentu, pebalaplah yang meraih hasilnya, bukan wind tunnel. Maka dari itu, Ducati seharusnya mendengarkan pebalap.
Menurut Stoner, Ducati terlalu yakin dengan hasil tes yang dilakukannya di pabrik. Sementara masukan dari pebalap, tidak begitu didengarkan.
Rossi mengatakan, terkadang sulit hubungan antara para pebalap dan Ducati. Tak terkecuali dengan apa yang dialaminya saat masih di tim tersebut.
"Begitu pula ketika saya di sana pada 2011 dan 2012 itu tidaklah mudah. Menurut saya, karena alasan itulah kontrak mereka tidak tercapai," kata Rossi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Casey Stoner Sindir Cara Ducati Perlakukan Pebalap", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/04/074200815/casey-stoner-sindir-cara-ducati-perlakukan-pebalap.