Find Us On Social Media :
Ilustrasi Tempe (okadoc.com)

Jangan Lebih Dari 2 Hari, Berikut Cara Benar Menyimpan Tempe

Julisna Ruswan Kamis, 17 September 2020 | 06:43 WIB

SonoraBangka.id - Makanan dari kacang kedelai yaitu tempe, ternyata butuh perhatian khusus dalam hal penyimpanan. Sebaiknya tidak membiarkan tempe selama berhari-hari di dapur. Chef Aguk Prasetiyo dari Hotel Santika Cirebon menjabarkan tips menyimpan tempe pada suhu ruang, kulkas dan freezer supaya lebih awet dan tahan lama. Cara ini juga dapat membuat kualitas tempe tetap terjaga dan terasa enak saat disantap. “Kalau tempe yang sudah matang disimpan pada tempat yang terlalu dingin tidak baik atau di simpan di tempat yang terlalu panas juga kurang baik. Tempe juga harus cepat digunakan dalam jangka waktu tertentu,” papar Chef Aguk kepada Kompas.com.

1. Batas waktu pemakaian

Apabila hendak memasak tempe, tidak disarankan menggunakan tempe dengan usia lebih dari 2-3 hari. Setelah dibeli, tempe lebih baik cepat diolah. Tempe yang terlalu lama disimpan akan mengalami penurunan kualitas yang terlihat dari rasa, tekstur, warna, dan bau. Namun hal tersebut kembali lagi kepada kualitas tempe yang didapat. “Lebih baik cepat diolah maksimal setelah 2 hari tempe tersebut dibeli, karena tempe saat disimpan mengalai proses masak (frementasi) terus,” papar Aguk.

2. Sebaiknya simpan dalam chiller

Jika kamu tak sempat memasak tempe secara langsung, bisa dimasukkan ke dalam chiller. Namun penyimpanan di chiller juga akan menimbulkan perubahan dalam segi rasa, tekstur, dan warna. Bungkus tempe dengan plastic wrap sebelum disimpan dalam chiller. Pastikan tak ada lubang dan kedap udara, supaya tidak timbul bintik-bintik air yang bisa merusak tekstur tempe. "Lalu juga tidak disarankan menyimpan tempe di dalam freezer. Sebab tempe akan beku dan ketika tempe dikeluarkan dari freezer warnanya akan berubah menjadi hitam-hitam dan agak busuk," jelas Chef Aguk. Jika kamu terpaksa menyimpan tempe dalam freezer lebih baik simpan selama 1 hari saja, jangan sampai berhari-hari atau lewat satu minggu. Sementara kalau disimpan di chiller direkomendasikan tak lebih dari 3 hari. Tempe yang keluar dari chiller atau freezer yang hendak dimasak, lebih baik didiamkan di ruang terbuka sampai suhunya sesuai dan setara dengan suhu ruangan. Paling tidak diamkan tempe selama 10-15 menit, sampai bagian dalam tempe sudah tidak dingin. Tujuan menyesuaikan suhu tempe dari chiller atau freezer adalah agar tekstur tempe bisa kembali normal dan tak terlalu keras.

3. Tak perlu dimasak dulu

Kamu mungkin mengenal teknik masak ayam ungkep, selesai dimasak bisa disimpan dalam freezer. Kalau mau dimakan, dipanaskan kembali. Namun bagaimana kalau melakukan cara yang sama terhadap tempe? Apakah bisa? “Kalau saya malah mending disimpan mentah saja,” papar Chef Aguk. Aguk menjelaskan saat makanan sudah masuk dalam proses dimasak maka kualitasnya menurun. Sementara tempe masak yang dismipan dalam freezer atau chiller, harus dimasak atau dihangatkan lagi saat hendak disantap. Hal tersebut dapat mengurangi kualitas tempe dua kali lipat, sebab tempe dimasak dan disimpan lalu dimasak lagi, maka akan mengurangi segi rasanya juga.

4. Kukus agar fermentasi berhenti

Chef Aguk menyarankan, lebih baik tempe dikukus terlebih dahulu agar proses fermentasinya berhenti. Sehingga kedelai tidak terus berkembang dan tempe tidak menjadi busuk karena over-cooked. Setelah itu, tempe bisa dikemas dan disimpan dalam kulkas atau freezer.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Simpan Tempe yang Baik dan Benar, Jangan Lebih dari 2 Hari", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2020/09/16/154549975/cara-simpan-tempe-yang-baik-dan-benar-jangan-lebih-dari-2-hari?page=all#page2.