Find Us On Social Media :
Bunga saffron atau disebut saffron crocus sativus. (PIXABAY/JOHAN PUISAIS)

4 Faktor Saffron Menjadi Rempah Dan Pewarna Makanan Termahal Di Dunia

Julisna Ruswan Sabtu, 19 September 2020 | 14:44 WIB

SonoraBangka.id  - Dikutip dari Business Insider, saffron adalah putik bunga Crocus sativus atau lebih dikenal sebagai saffron crocus. Ada tiga kepala putik (stigma) pada tiap bunga saffron crocus, itulah yang disebut saffron. Saffron merupakan rempah dan pewarna alami makanan yang harganya mahal. Satu kilogram saffron berkualitas baik bisa berharga 3.500-160.000 dollar Amerika (per 2020) atau sekitar Rp 52 juta - Rp 2,3 miliar. Sementara itu di Indonesia, dapat kita jumpai bahwa harga per satu gram saffron bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Saffron yang banyak tumbuh di daerah Iran dan Kashmir ini punya harga mahal karena beragam faKtor. Berikut 4 alasan saffron mahal.

1. Masa tumbuh yang singkat

Masa tumbuh saffron yang singkat ini membuat stoknya terbatas dan ekslusif, layak dinilai dengan harga mahal.  Dilansir dari Timesofindia.indiatimes.com, sejarah mencatat bahwa saffron pertama kali ditanam di Iran. Rempah ini sudah ada sejak lebih dari 3.000 tahun lalu. Selain Iran, saffron juga ditanam di negara lain seperti Spanyol, India, Afganistan, Belanda, hingga Amerika. Tanaman ini hanya tumbuh selama satu minggu dalam setahun. Saat ini, 90 persen saffron di dunia diproduksi di Iran. Sementara sepersepuluhnya diproduksi di Kashmir. Setiap bunga saffron ungu hanya dapat mekar satu tahun sekali, selama 6 minggu di akhir September hingga awal Desember.

2. Kualitas dipengaruhi komponen kimia mahal

Di dalam saffron terkandung beberapa komponen kimia yaitu picrocrocin, crocin dan safranal. Kualitas saffron dipengaruhi oleh 3 komponen kimia tersebut. Picrocrocin, crocin dan safranal dikenal mahal karena mampu menimbulkan rasa, warna, dan aroma khas saffron.

3. Proses panen saffron masih manual

Panen saffron dilakukan secara manual dan hati-hati, sebab putik saffron yang segar sangat rapuh dan mudah rusak. Proses panen saffron dimulai dengan memetik bunga, kemudian memisahkan putik saffron (stigma) dengan bunganya. Langkah selanjutnya adalah mengeringkan stigma. Proses pemetikan dilakukan pada pagi dini hari untuk hasil saffron terbaik. Semua proses tersebut tidak menggunakan bantuan mesin alias dikerjakan secara manual menggunakan tangan. Sebanyak 450 gram saffron dihasilkan dari 170.000 bunga Crocus sativus. Bunga yang dipilih pun tidak sembarangan, harus memiliki stigma yang sempurna. Proses pemetikan untuk 450 gram saffron memerlukan waktu setidaknya 6 jam per hari. Proses panen secara manual dan membutuhkan waktu lama ini turut memengaruhi mahalnya harga saffron.

4. Permintaan tinggi untuk rempah dan pewarna alami

Saffron menjadi salah satu rempah yang sering digunakan dalam masakan sehari-hari khas Persia. Belum ditemukan rempah lain yang dapat menggantikan kenikmatan saffron. Pada masakan, saffron dapat digunakan untuk memperkaya rasa masakan. Rempah ini juga berfungsi sebagai pewarna alami kuning emas. Saffron membuat masakan terasa lebih lezat berkat 3 komponen kimia yang memengaruhi kualitas rempah ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Alasan Saffron Jadi Rempah Termahal di Dunia, Harganya Capai Puluhan Juta Rupiah", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2020/09/19/094000975/4-alasan-saffron-jadi-rempah-termahal-di-dunia-harganya-capai-puluhan-juta?page=all#page2.