Find Us On Social Media :
(Ist)

Bulan Oktober 2020, Babel Alami Deflasi

Edwin Kamis, 5 November 2020 | 09:09 WIB

SonoraBangka.id - Pada Oktober 2020,
Bangka Belitung tercatat mengalami deflasi sebesar 0,05% (mtm) disebabkan oleh penurunan permintaan komoditas ikan-ikanan seperti ikan kembung, ikan kerisi dan ikan selar akibat penurunan konsumsi masyarakat. Penyebab deflasi karena menjelang peringatan Hari Raya Maulid Nabi masyarakat cenderung mengkonsumsi daging untuk olahan makanan khas Maulid. Hal ini disampaikan Bank Indonesia perwakilan Bangka Belitung dalam release yang di kirim kepada SonoraBangka.id.

Angkutan udara kembali mengalami deflasi disebabkan penyesuian tarif tiket sejalan dengan permintaan yang belum kuat. Maskapai penerbangan juga kembali memberikan promosi berupa diskon tarif selama long weekend di akhir bulan Oktober 2020.

Sementara itu, penurunan tarif listrik telah sesuai dengan keputusan Kementrian ESDM untuk penurunan tarif listrik golongan rendah yaitu R1/1300VA ke atas selama triwulan IV 2020 yang mulai berlaku sejak 1 Oktober 2020.

Komoditas emas perhiasan tercatat juga mengalami penurunan indeks harga pada Oktober 2020. Deflasi komoditas emas sejalan dengan perlambatan harga emas dunia dampak dari kondisi ketidakpastian global seperti politik AS dan mulai kembali diberlakukannya kembali lockdown di beberapa negara di Eropa.

Deflasi Oktober Bangka Belitung tertahan oleh inflasi pada komoditas utama seperti cabai merah, daging ayam ras dan bawang putih. Kenaikan harga cabai merah disebabkan berakhirnya musim panen di sejumlah sentra.

Minimnya pasokan paska panen yang tersedia disebabkan oleh rendahnya harga jual selama pandemi menyebabkan petani tidak memiliki modal yang cukup bahkan untuk memanen hasil produksinya.

Selanjutnya, pada 2020 inflasi Bangka Belitung diperkirakan akan berada dalam rentang yang diharapkan yaitu sebesar 3% ± 1% (yoy) meski terdapat potensi bias ke bawah karena penurunan permintaan.

Di sisi lain ketersediaan dan distribusi pangan relatif lancar. Hal ini tidak lepas dari peran aktif dan sinergi yang baik antara Bank Indonesia dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bangka Belitung dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan dalam memantau perkembangan harga, menjaga kecukupan stok pangan, serta mengupayakan kelancaran distribusi.