Find Us On Social Media :
Gubernur Erzaldi ketika mengunjungi Desa Bukit Layang sekaligus meresmikannya sebagai desa wisata,10/11/20). (Ist / Diskominfo Babel)

Gubernur Babel Dukung Pemanfaatan Kawasan Bekas Tambang Jadi Desa Wisata

Edwin Rabu, 11 November 2020 | 08:59 WIB

SonoraBangka.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman dukung warga Bukit Layang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka memanfaatkan kawasan bekas tambang menjadi desa wisata tempat pemancingan ikan dan budi daya madu kelulut.

Hal itu dikatakan Gubernur Erzaldi ketika mengunjungi Desa Bukit Layang sekaligus meresmikannya sebagai desa wisata,10/11/20).

Kehadiran Gubernur Erzaldi antara lain juga untuk memberikan petunjuk kepada kades dalam mengelola wisata desa yang saat ini sedang dikembangkan.

"Jadi desa-desa itu mengembangkan wisata desa, kabupaten, kota, dan provinsi menilai mana titik destinasi yang bisa kita kembangkan karena, mengembangkan destinasi wisata harus menyeluruh, dengan tujuannya untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Tempat dengan luas 2,5 ha ini dinilai sangat strategis karena, di lokasi ini ada Bukit Panca yang memberi suguhan pemandangan yang indah.

"Dari bukit ini kita bisa melihat pantai, Kota Sungailiat, Bukit Maras, tempat pemancingan, madu kelulut, serta didukung dengan kehadiran UMKM sekitar,” jelasnya.


Kades Bukit Layang, Andre menuturkan, daerah ini merupakan kawasan Hak Pengelolaan (HPL) yang sebelumnya menjadi lahan tambang dan sejak lama menjadi lahan tidur.

Hal ini membuatnya berinisiatif agar dapat bekerja sama dengan masyarakat setempat, dengan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat wisata desa pemancingan ikan dan budi daya madu kelulut, dengan harapan nilai ekonomi masyarakat mengalami peningkatan.

"Kami sangat berterima kasih kedatangan Bapak Gubernur meninjau tempat agrowisata. Harapannya, lahan ekstambang yang selama ini tidak produktif, menjadi produktif,” ungkap Kades Andre.

Dukungan pemkab, kota, dan provinsi sangat diharapkan untuk mendukung kegiatan yang ada di desa karena, negara kuat berasal dari desa yang kuat pula.