Find Us On Social Media :
Ilustrasi spbu Pertamina ((dok. Pertamina) ) (kompas.com)

Efek Buruk Kendaraan Kompresi Rendah Menggunakan BBM Oktan Tinggi

Oliver Doanatama Siahaan Minggu, 15 November 2020 | 22:33 WIB

SONORABANGKA.ID - Selama ini masih banyak yang masih beranggapan bahwa penggunaan bahan bakar minyak ( BBM) dengan nilai oktan lebih tinggi bisa meningkatkan performa kendaraan.

Alasannya, BBM dengan Research Octane Number ( RON) yang tinggi menjadikan pembakaran yang di ruang bakar akan lebih baik.

Dengan begitu maka pembakaran yang sempurna bisa membuat kinerja mesin juga akan lebih maksimal sehingga mampu meningkatkan performa mesin.

Padahal, pada kenyataannya tidaklah demikian. Hal ini karena tiap-tiap pabrikan kendaraan sudah memberikan rekomendasi penggunaan bensin yang sesuai.

Pemilihan jenis bahan bakar ini juga tidaklah sembarangan, melainkan juga disesuaikan dengan rasio kompresi setiap kendaraan.

Sehingga, bila kendaraan menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai misalnya dengan oktan yang lebih tinggi juga akan memberikan efek pada mesin.

Bambang Supriyadi sebagai Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor ( ADM) mengatakan, menggunakan BBM dengan oktan tinggi tidak serta merta bisa meningkatkan performa mesin.

“Menggunakan bensin beroktan lebih tinggi bukan berarti bisa meningkatkan performa mesin, justru bisa menyebabkan timbulnya kerak pada mesin,” ujar Bambang kepada Kompas.com belum lama ini.

Hal ini disebabkan, kata Bambang, pada saat kendaraan dengan kompresi rendah tetapi menggunakan BBM dengan RON tinggi pembakaran yang terjadi di dapur pacu tidak sempurna.

“Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai ini menyebabkan pembakaran yang terjadi di ruang mesin tidak sempurna,” kata Bambang.

Pembakaran yang tidak sempurna tersebut jelas akan memberikan efek buruk yakni adanya sisa bahan bakar di ruang bakar. Lama kelamaan, bahan bakar yang tidak terbakar secara sempurna ini bisa menjadi kerak karbon.

National Technical Leader PT Toyota Astra Motor ( TAM), Nurkholis, mengatakan, pabrikan sudah memberikan rekomendasi jenis bensin yang nilai oktannya sesuai kompresi kendaraan.

Tujuannya adalah agar pembakaran bensin bisa dikontrol. Indikator pembakaran yang bisa dikontrol adalah saat bahan bakar terbakar habis waktu proses pengapian.

“Kalau tidak terbakar secara sempurna, maka akan ada sisa-sisa partikel yang tidak habis terbakar. Sisa pembakaran itu akan berefek pada emisinya, sensornya tertutup kerak dan lain sebagainya,” kata Nurkholis.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Buruk Kendaraan Kompresi Rendah Pakai BBM Oktan Tinggi", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/15/104100415/efek-buruk-kendaraan-kompresi-rendah-pakai-bbm-oktan-tinggi.