SONORABANGKA.ID - Bagian Ban pada kendaraan niaga merupakan komponen yang sangat penting untuk menghitung biaya operasionalnya setiap hari. Semakin baik performa ban, maka operasionalnya pun bisa ditekan.
Memilih ban untuk kendaraan niaga memang tidak mudah. Semua model ban memang sudah sesuai standar SNI, tapi mengapa ada yang memiliki performa yang baik dan ada juga yang kurang maksimal saat digunakan.
Bambang Widjanarko sebagai Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, mengatakan, pemakaian ban di truk sebenarnya mengikuti kebutuhannya masing-masing.
“Di Indonesia ini, penggunaan ban, daya angkutnya selalu melebihi batas standar keamanan yang ditetapkan pabrik atau overtonase,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Jumat (20/11/2020).
Dari semua ban yang lolos uji SNI ini, ada yang mampu bertahan 30 persen melampaui batas standar pabrik, ada yang 50 persen, bahkan 100 persen baru meledak. tapi besar toleransi ini tidak akan pernah diekspos oleh lembaga sertifikasi manapun.
“Kalau toleransi tersebut diekspos, tentu pengguna akan mencoba menantang batas kapasitas sebuah ban. Hal ini dapat menjadi biang keladi kecelakaan dan kerusakan jalan,” kata Bambang.
Dikatakan Bambang, tiap-tiap pabrik ban sudah pasti memberikan batas toleransi terhadap pelanggatan kapasitas dalam penggunaan ban. Penggunaan ban untuk overtonase tersebut adalah pilihan dari masing-masing konsumen.
“Jika berbeda bahan baku dan kualitasnya baru akan ketahuan saat dipakai. Ban itu bukan bisa dicicpi, tapi harus coba dipakai,” kata Bambang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Truk Banyak yang Kelebihan Bobot, Pengaruhi Kualitas Ban ", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/20/193100015/truk-banyak-yang-kelebihan-bobot-pengaruhi-kualitas-ban-.