SONORABANGKA.ID - Melakukan Memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi ternyata perlu sesekali dilakukan oleh para pemilik mobil. Tujuannya untuk menghilangkan endapan karbon yang menumpuk di ruang pembakaran.
Didi Ahadi dari Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, penumpukan endapan karbon bisa terjadi pada mobil yang terus-menerus berjalan pelan. Contohnya, pengguna mobil di Jakarta.
“Dengan kondisi jalan di Jakarta yang macet dan mobil hanya dijalankan pada RPM rendah dapat menyebabkan penumpukan karbon di ruang pembakar mesin,” ujar Didi belum lama ini kepada Kompas.com.
Menurut Didi, masalah yang bisa muncul dari penumpukan endapan karbon adalah mesin brebet. Jika masalah itu tak kunjung diatasi, pemilik bisa mengeluarkan biaya mahal untuk tune-up mesin.
Untuk itu, Didi menyarankan pemilik mobil untuk sesekali memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi.
Tentu mengacu pada kecepatan maksimal peraturan lalu lintas dan sebaiknya dilakukan di jalan tol. Di jalan tol, kendaraan dapat dipacu pada kecepatan maksimal 100 kpj.
“Tidak perlu tune-up berbiaya mahal. Cukup sekali-kali di ajak ngebut untuk menghilangkan dan membakar karbon yang menumpuk,” kata Didi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Mobil Harus Diajak Ngebut untuk Jaga Performa Mesin?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/26/110200815/apakah-mobil-harus-diajak-ngebut-untuk-jaga-performa-mesin.