Find Us On Social Media :
Ilustrasi indikator bensin (youtube.com) (kompas.com)

Sering Disepelekan, Ini Resiko Jarang Isi BBM Full Tank

Oliver Doanatama Siahaan Sabtu, 28 November 2020 | 18:57 WIB

SONORABANGKA.ID - Sebagai pemilik kendaraan yang terbiasa mengisi BBM hingga dalam kondisi penuh atau full tank, ternyata jauh lebih baik dibandingkan dengan yang gemar mengisi dalam kondisi tanggung.

Anjar Rosjadi sebagai Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor (ADM)  menjelaskan, mengisi BBM dalam kondisi tanggung atau kurang dari setengah bisa membuat tangki mobil mengalami kondensasi.

“Kalau suka isi BBM hanya lima liter atau kurang dari setengah menyebabkan ruang kosong di tangki semakin besar. Semakin banyak ruang kosong maka akan semakin besar proses pembentukan air dari udara atau pengembunan yang memungkinkan air bercampur dengan bahan bakar,” ucap Anjar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/11/2020).

Anjar melanjutkan, ruang kosong pada tangki rawan mengalami kelembapan, apalagi bagi kendaraan yang jarang digunakan. Semakin sedikit mengisi bahan bakar, makin besar ruang kosong di tangki yang membuat area kelembapan semakin besar.

“Proses pengembunan memang ada di tangki, tapi kalau sering dibiarkan kosong (tangki) areanya makin besar. Otomatis potensi kandungan air dari proeses kondensasi juga tinggi,” kata Anjar.

Menurut Anjar, akibat kandungan bahan bakar tercampur air yang paling utama diserang adalah sistem pembakaran.

"Efeknya cukup banyak, tarikan mesin berebet, late power, busi pincang, hingga mesin mati," katanya.

Untuk itu, Disarankan Anjar, paling tidak saat bahan bakar sudah berada di garis tengah, sebaiknya ditambahkan, terutama untuk mobil yang tidak digunakan dalam waktu lama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Disepelekan, Ini akibat Jarang Isi BBM Full Tank", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/28/090200915/sering-disepelekan-ini-akibat-jarang-isi-bbm-full-tank.