Find Us On Social Media :
(Ist / Diskominfo Babel)

FK LKS NAPZA Bentuk 100 Kampung Pintar di Babel

Edwin Senin, 21 Desember 2020 | 20:02 WIB

SonoraBangka.id - Plt. Dinas Sosial Bangka Belitung Yanuar menyampaikan Pemerintah Provinsi Babel sangat mendukung atas terbentuknya 100 kampung pintar, 1.000 relawan, dan 10.000 keluarga pintar di Babel yang dibentuk oleh Forum Komunikasi Lembaga kesejahteraan Sosial Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif (FK LKS NAPZA) Prov. Babel periode 2020–2023 di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur Babel, Senin (21/12/20).

“Kita pemerintah provinsi tentunya sangat mendukung khususnya dinas sosial. Kami sebenarnya akan memberikan bantuan yang banyak untuk mendukung kegiatan ini, tapi saat ini anggaran kita sangat terbatas, anggaran kita dipotong hampir 50 persen untuk penanganan covid,“ ujar Yanuar.

Diungkapkan Yanuar, saat ini dengan meningkatnya jumlah lembaga rehabilitasi sosial sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dapat meningkatkan jumlah lapor korban penyalagunaan NAPZA untuk direhabilitasi dan untuk menunjang IPWL ini diperlukan dukungan operasional.

Sementara Ketua FK LKS NAPZA Pusat Junaidi mengatakan, program LKS NAPZA didukung dalam rangka mendukung program pemerintah gerakan nasional rehabilitasi 100.000 pecandu narkoba.

“Program ini dicanangkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo tahun 2016, karena pencandu narkoba meningkat pesat sehingga ditetapkan oleh presiden bahwa Indonesia darurat narkoba. LKS NAPZA hadir untuk menanggulangi pecandu narkoba,” ujarnya.

Oleh sebab itu LKS NAPZA dikatakan Junaidi, bermitra dengan instansi terkait, baik instansi pemerintah, swasta, dan BUMN untuk menolong masyarakat dari bahaya narkotika.

“Melalui 100 kampung, 1.000 relawan, dan 10.000 keluarga pintar di Babel dengan harapan pecandu tersebut bisa sadar, pulih, dan takut dengan narkoba,“ ungkapnya.

Kemudian Dian Otorini Ketua IPWL sekaligus Ketua LKS NAPZA Babel mengungkapkan, tujuan kegiatan ini untuk membangun sinergi kepada pemerintah dan masyarakat untuk membangun kepedulian terhadap pengaruh penyalagunaan narkoba baik tingkat nasional maupun di Babel karena, seiring perjalannan waktu, penyalahgunaan narkoba terus meningkat.

“Penyalagunaan narkoba saat ini terjadi dimulai dari anak–anak. Mereka sudah mengenal zat adiktif, minuman keras, merokok, minuman oplosan,” pungkasnya.