SONORABANGKA.ID - Sekarang ini, mayoritas motor yang dijual di pasaran sudah menggunakan pelek cast wheel (CW) atau pelek palang. Padahal zaman dahulu, pelek palang ini menjadi opsi yang lebih mahal dibanding jari-jari.
Tampilan dari pelek palang memang jadi lebih sporty jika dibanding jari-jari. Tapi sebenarnya baik pelek palang maupun jari-jari dibuat sesuai dengan kebutuhannya. Bahkan pelek palang memiliki kelemahan dibanding jari-jari.
Robie Ganie sebagai Manager Riset dan Pengembangan RCB Indonesia mengatakan, dari tampilan pelek palang yang lebih sporty, pelek palang tidak sekuat pelek jari-jari.
"Kekurangannya, dia kurang kuat, rigid tapi tidak sekuat jari-jari. Kalau Anda perhatikan motor off road pasti pakai pelek jari-jari, itu sebagai yang paling mudah, tidak ada produsen motor mengeluarkan trail pakai pelek palang," kata Robie kepada Kompas.com belum lama ini.
Tapi dibalik kekurangannya, pelek palang sangat memudahkan konsumen, karena mudah dibersihkan. Berbeda dengan model jari-jari yang lebih rapat, harus lebih teliti membersihkannya.
Selain itu juga pelek palang lebih stabil di kecepatan tinggi, modelnya yang bervariasi dan bisa dipasangkan dengan ban tubeless.
"Menurut saya, dari sisi konsumen ialah modelnya beragam, apalagi banyak yang aftermarket. Kemudian mudah dibersihkan, dicuci. Kekurangannya yaitu lebih mahal, apalagi yang bagus. Kita tidak bohong ada uang ada barang," kata Robie.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Kelebihan dan Kekurangan dari Pelek Palang dan Jari-jari?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/01/100200615/apa-kelebihan-dan-kekurangan-dari-pelek-palang-dan-jari-jari-.