Find Us On Social Media :
(Ist / Diskominfo Babel)

Sampel Swab Di Labkesda Penuh, Kabupaten/Kota Diminta Segera Operasionalkan Alat PCR

Edwin Rabu, 6 Januari 2021 | 08:39 WIB

SonoraBangka.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman meminta pemerintah kabupaten/kota yang sudah memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk segera dioperasikan.

"Jumlah sampel swab yang harus diteliti semakin meningkat secara signifikan serta kapasitas Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda Babel ) sudah penuh, jadi kabupaten / kota yang sudah punya segera operasikan," kata Gubernur Erzaldi ketika berkunjung ke Labkesda Babel. (05/01/2021).

Gubernur Erzaldi menuturkan Pemerintah Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung sudah diberikan bantuan alat PCR yang dimiliki oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.

"Untuk Kota Pangkalpinang sudah pengadaan alat PCR secara mandiri. Hal ini dimaksudkan agar dapat memperbesar kapasitas dan mempercepat proses pemeriksaan sampel swab,"ujarnya.

Sementara Kepala Labkesda Babel, dr. Astrid menyampaikan perkembangan Covid-19 satu bulan terakhir jumlah kasus mengalami kenaikan secara signifikan dan Labkesda babel mengalami kondisi overload sampel.

"Terdata selama bulan Desember saja, sampel masuk ke Labkesda Babel mencapai 9500, sedangkan kapasitas reagen ekstraksi yang dimiliki hanya mampu untuk mengolah 8000 sampel. Hal ini membuat labkesda mengalami kekurangan reagen ekstraksi,"ungkap dr.Astrid.

Kemudian dr.Astrid juga menjelaskan Karena kehabisan reagen ekstraksi, maka petugas laboratorium hanya bisa melakukan ekstraksi secara manual, tidak bisa dilakukan dengan alat otomatis yang membutuhkan reagen.

"Jika dilakukan secara manual pemeriksaan hanya dapat dilakukan maksimal 80 sampel perhari. Selisih pemeriksaan yang bisa dilakukan lumayan banyak, jika menggunakan reagen ekstraksi bisa menguji 500 sampel dalam satu hari, sedangkan jika dilakukan secara manual hanya bisa mengolah 80 sampel setiap hari,” jelasnya.

Labkesda Babel juga mulai terkendala atas lemari pendingin yang overload karena jumlah sampel swab yang masuk dari kabupaten/ kota terus mengalami peningkatan.

"Sebenarnya kami miliki 2 kulkas besar untuk menampung sampel swab yang masuk, tetapi kedua kulkas sudah penuh,” pungkasnya.