SonoraBangka.id - Kecerdasan emosional berdampak pada interaksi anak dengan orang lain, bahkan bisa memengaruhi kebahagiaannya.
Sebab, selain kecerdasan akademik, kecerdasan emosional pada anak juga perlu dikembangkan.
Psikolog Roslina Verauli mengatakan, orangtua harus lebih dulu memahami usia anak mulai peka tentang emosional.
“Anak mulai lebih peka tentang emosional diri dan sekitar di momen usia dua sampai tiga tahun,” kata Vera kepada Kompas Lifestyle di Jakarta Pusat, Senin (22/5/2017).
Pada periode emas itu, sangat penting anak belajar mengelola emosi pribadi.
Vera mengatakan sebelum usia itu, anak belum bisa bicara.
Mereka belum bisa mengekspresikan emosi yang dirasakan secara verbal, sehingga lebih sering dalam kondisi tantrum.
Oleh karena itu, ketika anak sudah mulai bisa bicara dan mengekspresikan emosi secara verbal, orangtua harus peka dan mengambil peranan penting untuk mengelola sisi emosional anak.
“Ketika orangtua peka dengan emosi anak, anak akan lebih cerdas secara emosional dan tumbuh empati untuk kebaikan,” kata dia.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak. Antara lain tidak merespon emosi anak dengan kekerasan.
Untuk itu, beritahukan nama emosi yang ia alami. Misalnya, ketika anak marah-marah, tanggapi dengan "Adik marah ya?", "Kecewa?" atau "Tidak suka?".
Sebab, anak usia dua dan tiga tahun tentu belum memahami apa yang ia rasakan.
Jadi, sebaiknya ajak anak untuk menenangkan diri. Lalu, bantu anak menyadari apa yang ia rasakan dan beritahu cara yang tepat untuk mengekspresikan perasaannya.
Jangan lupa juga untuk ajari anak untuk menenangkan diri saat emosinya memuncak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usia Tepat untuk Mulai Ajarkan Anak Kecerdasan Emosional", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2017/05/22/162613020/usia.tepat.untuk.mulai.ajarkan.anak.kecerdasan.emosional.