SONORABANGKA.ID - Adalah Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan pesawat Sriwijaya Air yang sebelumnya hilang di kawasan kepulauan seribu dibuat tahun 1994.
Diperkirakan usia pesawat tersebut berkisaran antara 25 dan 26 tahun. "Dibuat tahun 1994 kurang lebih 25 sampai 26 tahun," kata dia dalam jumpa pers, Sabtu (9/1/2021).
Tapi demikian, dia mengatakan usia pesawat seharusnya tak berpengaruh dengan kondisi mesin.
"Berapa pun umurnya kalau pesawat dirawat sesuai regulasi sesuai Dirjen perhubungan udara seharusnya tak ada masalah dan kami sedang kumpulkan data-data mengenai pesawat dan kru," kata dia.
Sebelumnya, Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Pesawat dengan registrasi PK-CLC tersebut melayani rute Jakarta-Pontianak. Data dari situs pemantau penerbangan, Flightradar24, menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.30 LT. Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak.
Tapi, data Flightradar24 menunjukkan, B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut Bandara Soekarno-Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
Pesawat tampak sempat melewati ketinggian 11.000 kaki, tetapi tiba-tiba kehilangan ketinggian. Kecepatan pesawat juga turun drastis. Posisi terakhir menunjukkan ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut dengan kecepatan 358 knots.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesawat Sriwijaya Air yang Hilang Kontak Dibuat Tahun 1994", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/09/21400781/pesawat-sriwijaya-air-yang-hilang-kontak-dibuat-tahun-1994.