Find Us On Social Media :
Frans Kristian Mattagati, sosok pria bertubuh atletis dengan torehan lukisan di sekujur tubuhnya dan lelaki jebolan Institut Teknologi Bandung yang sehari-harinya berprofesi sebagai Arsitek, luncurkan single terbarunya berjudul 'Dirimu' (Tribunnews.com/Ismanto)

Mattagati Diantara Dunia Musik dan Arsitektural

Evi Nurfadiyah Selasa, 26 Januari 2021 | 15:53 WIB

SonoraBangka.ID - Mattagati punya nama lengkap Frans Kristian Mattagati, sosok pria bertubuh atletis dengan torehan lukisan di sekujur tubuhnya. Lelaki jebolan Institut Teknologi Bandung ini sehari-harinya berprofesi sebagai Arsitek.

Kendati sudah nyaman dan mumpuni sebagai seorang Arsitek yang sudah digelutinya sejak tahun 2003 lalu. Ternyata tak membuat seorang Mattagati merasakan klimaks dalam profesinya. Kenyamanan itu justru tumbuh ketika ia bersenggama dengan musik.

Maka tak heran jika belum lama ini dirinya merilis single teranyarnya berjudul 'Dirimu' via digital streaming, bahkan hingga sekarang sudah memanen lebih kurang 5000an pendengar. Karenanya, debut singlenya itu adalah caranya untuk membayar lunas hasrat jiwa seninya.

Sepengakuannya, menjadi musisi adalah impian lamanya, yang sangat lama dipendam rapi di dadanya. Bukan tanpa alasan, Juara II Kompetisi Nasional gitar classic tahun 1992, akhirnya mengeluarkan jiwa seni dari dalam dirinya.

Setelah bidang arsitektural yang tekanannya sangat tinggi, itu ternyata, menurut subyektifitasnya, kebahagiaan yang didatangkannya tidak berbanding lurus. Meski penghasilannya besar.

Mattagati yang melibatkan Erwin Farid dengan timbre vokal seperti Judika berpadu Cakrakhan itupun didapuk untuk membawakan singlenya tersebut. Dirinya juga berharap, debut singlenya ini, tidak akan menjadi karya pertama sekaligus terakhirnya. Karena, sepengakuannya, hampir 70 lagu telah ditulisnya. Berbalut ragam genre.

Merangkap sebagai komposer dan arranger, Mattagati juga sekaligus mendirikan record label Black Glamour untuk dan demi mengawal karya terkininya. Juga sejumlah karya lanjutannya.

Kembali ke persoalan musik. Mattagati berkisah saking besar hasratnya menjadi musisi, alih-alih bertahan di dunia arsitek, pernah setiap malam Minggu menjelajahi kafe, dan jamming dengan gitar sendiri, dengan sebuah grup band. Berharap single terkininya, yang secara musikal turut dimatangkan oleh Andika, (keyboard), membuka pintunya lebar-lebar berkiprah lebih serius di dunia skema musik Indonesia.

Kendati demikian, dia berharap masa depan dunia musiknya, akan terus memberinya kebahagiaan.

Meski untuk menuju ke arah kesuksesan di dunia musik, katanya penuh kesadaran, dibutuhkan effort yang tidak mudah, dan murah. 

Menurut Seno M Hardjo selaku produser musik sekaligus penggiat musik, secara teknis dan gramatikal musikal, kemampuan bermusik Mattagati, luar biasa. Hanya saja, imbuhnya, semua itu tidak sekonyong-konyong bisa menjamin kesuksesannya di dunia musik.

Sedangkan ihwal Mattagati, menimbang nama besar seperti Santana di AS, yang sukses berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi. Sehingga karyanya meledak, dia berharap, Mattagati akan menjadi Santana Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mattagati Diantara Dunia Musik dan Arsitektural, https://www.tribunnews.com/seleb/2021/01/26/mattagati-diantara-dunia-musik-dan-arsitektural?page=3.