Find Us On Social Media :
Warganet desak pemerintah Indonesia ganti definisi kata 'perempuan' di KBBI (HAI Online)

Muncul Desakan Agar Definisi Kata 'Perempuan' di KBBI Diganti, Apa Sebabnya?

Fitri Eka Sari Jumat, 29 Januari 2021 | 11:45 WIB

BangkaSonoraID

Definisi dari kata 'perempuan' yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menuai ketidaksetujuan dari kalangan warganet.

Salah satu yang menyuarakan hal tersebut adalah vokalis grup band Barasuara, Cabrini Asteriskan Widianti.

Musisi yang akrab disapa Icil itu bahkan memohon agar pihak yang bersangkutan dalam pemerintah Indonesia untuk mengganti arti dari kata 'perempuan' di KBBI.

Dalam unggahan Instagram terbarunya, Icil menilai definisi dari kata 'perempuan' versi KBBI mengandung makna yang cenderung ke arah negatif dan nggak objektif.

 Icil sendiri menegaskan, ia memandang nggak ada yang salah dari definisi perempuan dalam penjelasan pertama di KBBI.

Namun, cewek kelahiran tahun 1988 itu lebih menyorot ke opsi kata yang dicontohkan KBBI untuk mendeskripsikan kata 'perempuan'.

"Seperti kata mba @annaforeko, Ga heran kenapa perempuan sering dijadikan objek untuk hal yang terkait seksual dan dilecehkan," tulis Icil.

"Kami mohon TOLONG GANTI penjelasan tentang PEREMPUAN di dalam kamus bahasa Indonesia," sambung vokalis bersuara merdu itu.

Icil pun nggak sendiri dalam menyuarakan hal ini. Dalam postingannya, ia nge-mention warganet lain dengan akun @annforeko, yang turut menyorot hal ini lebih dulu dari Icil.

Adapun dalam kolom komentar postingan Icil, beberapa warganet tampak setuju hingga mengaku baru ngeh akan definisi KBBI yang terkesan kontroversial tersebut.

"Ga etis + ga objektif banget," kata @rommylavans.

"Eh masa kayak gitu sih? Baru sadar," tkas @bintangbrams.

Kendati demikian, ada juga yang tampak mengkritik permintaan Icil tersebut.

"Mungkin yg dimaksud perlu diubah adalah contoh contoh gabungan katanya... bukan definisi perempuannya,, asosiasi gabungan katanya secara umum memang mengarah ke hal yg negatif sih.. So aku rasa yg perlu dikampanyekan adalah pengubahan asosiasi gabungan kata, bukan pada definisi perempuannya. Cmiiww," tukas @rigapratama. (*)