SonoraBangka.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merilis nilai ekspor Babel naik sebesar US$ 138,9 juta pada Desember 2020. Meskipun begitu, kenaikan yang signifikan ini justru bukan dari ekspor timah yang selama ini jadi primadona.
"Nilai ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Desember 2020 bernilai US$ 138,9 juta, naik 17,04 persen dibanding nilai ekspor Desember 2019. Nilai ekspor timah naik 10,08 persen, dan nontimah naik 48,09 persen (y-on-y). Itu artinya naik sebesar 17,04 persen dibanding nilai ekspor Desember 2019," ungkap Kepala BPS Babel, Dwi Retno Wilujeng dalam keterangan resminya,(01/02/21).
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m), nilai ekspor Babel melonjak, yakni naik 74,79 persen. Ekspor timah naik 49,40 persen dan kenaikan yang paling menggembirakan adalah ekspor non timah naik signifikan hingga sebesar 300,92 persen.
Sedangkan untuk tujuan utama ekspor timah Bangka Belitung, posisi negara Singapura belum tergeser. Negara Tiongkok (Cina) mendominasi ekspor nontimah. Selama Januari-Desember 2020, Singapura menyerap 16,44 persen (US$ 161,6 juta) ekspor timah, sedangkan Tiongkok menyerap 24,26 persen (US$ 50 juta) ekspor nontimah.
Nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) pada Januari-Desember 2020 mendominasi sebesar US$157,7 juta atau 76,52 persen dari jumlah ekspor nontimah Provinsi Babel.
Dari perbandingan, nilai ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada November 2020 bernilai US$ 79,5 juta. Nilai ekspor timah naik 20,64 persen dan nontimah turun 42,86 persen (y-on-y). Dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m), nilai ekspor turun 10,33 persen. Ekspor timah turun 3,11 persen dan ekspor nontimah turun 46,12 persen. Untuk Singapura sendiri, selama Januari-November 2020 negara ini menyerap 17,49 persen (US$153,2 juta) ekspor timah, sedangkan Tiongkok menyerap 21,18 persen (US$36,8 juta) ekspor nontimah.
BPS juga mencatat nilai impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Desember 2020 sebesar US$ 1,18 juta, turun 33,98 persen dibanding Desember 2019. Sebanyak 78,95 persen impor pada Januari-Desember 2020 berupa nonmigas didominasi oleh mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar 61,64 persen (US$7,11 juta). Pada Januari-Desember 2020, Malaysia menjadi pengekspor utama ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan nilai US$4,21 juta atau 28,78 persen.