Find Us On Social Media :
Ilustrasi Gas LPG 3 Kg (Ist/ PT Pertamina)

Kelangkaan Gas LPG 3Kg, Anggota DPRD Babel Berharap Pengawasan Ketat Dilakukan

Yudi Wahyono Rabu, 17 Februari 2021 | 09:57 WIB

 

SONORABANGKA.ID - Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung, Beliadi mengatakan, salah satu faktor kelangkaan gas LPG 3 kg di Bangka Belitung yakni ada yang masih belum tepat sasaran.

Menurutnya, banyak orang mampu tidak malu menggunakan gas melon 3kg bersubsisi, padahal seharusnya gas tersebut menjadi hak orang miskin untuk mendapatkanya.

"Kita budaya malu ini, seharusnya orang mampu malu memakai gas melon tersebut, itu bukan hak dia menggunakan gas melon. Saya menghimbau saja seharusnya orang yang berhak saja seharusnya memakai gas tersebut," jelas Beliadi seperti dikutip dari Bangkapos.com, Selasa (16/2/2021).

Anggota DPRD dari Belitung Timur ini, juga mengharapkan pengawasan ketat juga dilakukan pemerintah, jangan sampai gas melon tersebut terlalu mahal dijual di tengah masyarakat, terutama di Belitung.

"Harga sudah ada patokan pemerintah lebih dari patokan atau jangan sampai terlalu jauh, seperti dari Tanjungpandan ke Membalong, tidak mungkin sama. Tetapi harganya jangan terlalu tinggi sampai belasan ribu misalnya," nya.

"Tentunya, pemerintah daerah harus memberi tindakan tegas atau warning ke agen penjual gas tersebut, apabila mereka melakukan penjualam di atas harga yang di tentukan pemerintah," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, gas elpiji bersubsidi ukuran tabung 3 kilogram sering langka di Provinsi Bangka Belitung. Penyebabnya karena kurangnya kouta hingga bertambahnya masyarakat miskin di Bangka Belitung selama Pandemi Covid-19 ini.

Total kouta gas 3 kilogram di Babel yang mencapai 40.009 Metrik Ton di 2021.

Baru-baru ini, juga terjadi temuan dari petugas pertamina terhadap penumpukan gas di sebuah gedung di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, yang diduga menjadi faktor kelangkaan di Negeri Laskar Pelangi itu.

Kabid Perlindungan Konsumen dan Kemetrologia Disperindag Babel, Fajri Djagahitam, mengatakan mereka akan mendengarkan semua pihak yang terlibat dalam penyaluran gas, sebelum membuat kesimpulan untuk mengatur persoalan gas 3 kilogram yang tak kunjung usai ini.

"Kami baru mendengar berita dari pihak agen tentang kejadian kenapa gas menyangkut di agenya ternyata ada semacam kejadian membuat pasokan itu terlambat. Artinya saat pengangkutan ada sekali gagal, karena faktor cuaca dan muatan di yang buang ke laut dan akhirnya mengirim kembali, sehingga terjadi pengurangan stok yang membuat kacau," kata Fajri kepada Bangkapos.com, Selasa (16/2/2021) di tempat kerjanya.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Anggota DPRD Babel Ini Sebut Orang Kaya Harusnya Malu Pakai Gas LPG 3 Kg