BangkaSonoraID -
Di liriknya juga dituangkan kisah kesedihan John Proctor, tokoh protagonis dalam drama yang harus kehilangan semua yang dimilikinya karena satu perselingkuhan fatal dengan Abigail Williams, seorang gadis berusia 11 tahun yang memulai semua tuduhan yang mengarah ke pengadilan penyihir Salem.
Proctor tewas karena tidak bisa memaafkan dirinya sendiri untuk banyak nyawa tak berdosa yang dia renggut, dan yang paling penting, untuk menyakiti yang paling dia pedulikan, Elizabeth istrinya.
"Kita semua bisa sangat berhubungan dengan beban emosional, semua penyesalan dan rasa sakit, yang dimiliki John dibawa terus sampai sisa waktu hidup dia di dunia ini. Salem mengingatkan kita bahwa tidak peduli berapa lama kesalahan sudah kita buat, itu akan terus menghantui sampai kita belajar untuk memaafkan dan bersikap baik kepada diri sendiri," katanya pada Juni 2020.
Dia sempat tak menyangka bisa secara live menyanyikan lagu tersebut di hadapan warga dunia, ternyata kesampaian.
“Pas tahu masuk 3 besar, wah harus ke London nih, untuk ngabarin lebih lanjut dan perform di sana buat ngasih liat mereka as a proud of Indonesian bisa masuk top three,” katanya.
Semoga, ajang musik akustik tahun ini juga berbuah baik ya, Turk. (*)