Find Us On Social Media :
(Ist)

Gubernur Babel : Mahasiswa Adalah Agen Marketing Bangsa

Edwin Jumat, 5 Maret 2021 | 13:56 WIB

SonoraBangka.id - Selain menimba ilmu, para mahasiswa maupun mahasiswi Indonesia yang saat ini menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Turki, diharapkan mampu untuk menjadi agen marketing dengan menawarkan potensi, menjual produk masyarakat kepada para investor, membantu masyarakat dari manapun mereka berasal khususnya dalam masa pandemi Covid-19 ini.

Pernyataan tersebut dikemukakan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, di sela-sela pemaparannya saat menjadi Narasumber Webinar dalam Pembukaan Musyawarah Tahunan Perhimpunan Pelajar Indonesia (Musta PPI) Turki 2021, melalui Video Conference,belum lama ini.

"Anda akan menjadi agen-agen marketing daerah di luar. Dengan teknologi saat ini, tidak ada alasan untuk tidak berbuat bagi negeri ini. Kemampuan kalian harus digunakan seefektif mungkin, dan junjung tinggi kreativitas serta inovasi," ungkapnya

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, hal yang sama juga pernah disampaikan oleh Gubernur Erzaldi kepada mahasiswa Bangka Belitung yang mendapat beasiswa ke luar negeri bahwa, mereka harus menjadi agen marketing bagi Bangka Belitung.

Dengan demikian selain menempuh pendidikan, mahasiswa yang belajar di luar negeri, dapat memberikan manfaat dalam membangun Indonesia ke depan.

Sebagai seorang yang sangat mendukung pertumbuhan pendidikan, Gubernur Erzaldi menjelaskan Turki sebagai negara yang menjadi gerbang pintu masuk yang menghubungkan antara Asia dan Eropa menjadi ladang yang sangat strategis bagi mahasiswa.

Saat Covid-19 melanda dunia, orang nomor satu di Babel ini menjelaskan, tidak ada pemimpin di Indonesia, khususnya di Bangka Belitung yang memiliki pengalaman menghadapi bencana tersebut.

Tetapi, dengan kerja keras, kesigapan, strategi khusus, dan kolaborasi serta konsolidasi dengan seluruh stakeholder, menjadikan Bangka Belitung sebagai salah satu dari lima provinsi terbaik dalam pengendalian dan penanganan Covid-19 oleh pemerintah pusat.

"Ini adalah ujian bagi seorang pemimpin, bagaimana ia harus bertindak. Disiplin, bekerja dengan cepat, fokus, komitmen yang tinggi serta tanggung jawab adalah yang dibutuhkan dalam menghadapi krisis ini," tegasnya.