Find Us On Social Media :
Ketua MUI Bangka Tengah, Hasyim Sya’roni (Bangka Pos/ Jhoni Kurniawan)

Ketua MUI Bangka Tengah Imbau Masyarakat Tak Terjebak Paham Radikal

Yudi Wahyono Kamis, 1 April 2021 | 13:47 WIB

SONORABANGKA.ID - Sejumlah Tokoh Agama di Kabupaten Bangka Tengah meminta agar masyarakat tidak ikut-ikutan paham radikalisme yang tentunya dapat merugikan agama, bangsa dan negara.

Hal ini disampaikan pasca terjadinya insiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) lalu.

Ketua Majelis Umum Indonesia (MUI) Kabupaten Bangka Tengah, Hasyim Sya'roni mengucapkan belasungkawa atas peristiwa tersebut.

"Semoga keluarga yang terkena musibah diberikan ketenangan dan kesabaran," kata Hasyim syaroni, Rabu (31/3/2021).

 

Tak hanya itu, atas nama masyarakat Bangka Tengah ia pun mengaku turut prihatin atas insiden kejadian ini.

"Bom bunuh diri ini adalah perbuatan biadab, tidak manusiawi, yang merugikan semua pihak dan menjadi pemicu perpecahan di tengah-tengah masyarakat," ungkapnya.

Untuk itu, ia mengajak masyarakat menyikapi peristiwa bom bunuh diri ini dengan tenang, sabar dan jangan sekali-kali ikut orang yang mempunyai faham radikalisme ataupun terorisme.

"Kami mengimbau masyarakat selalu waspada dan menjaga diri serta saudara kita agar jangan terjebak oleh paham-paham radikal yang dapat merugikan agama, masyarakat berbangsa dan bernegara kita," pungkasnya.

Terpisah, Danramil Koba, Mayor Inf Irsan mengatakan pihaknya melalui Babinkamtibmas memperkuat fungsi intelejen. 

Ia mengatakan seluruh anggotanya saat ini telah diintruksikan untuk menyampaikan informasi terkait paham-paham radikalisme ataupun terorisme di Desa/Kelurahan wilayah Kecamatan Koba dan Lubuk besar.

"Kami juga terus melakukan pendekatan kepada tokoh agama, masyarakat serta pemuda agar selalu gencar melawan faham radikalisme ataupun terorisme di Indonesia," ungkapnya.

Sebelumnya, hal senada juga dikatakan Kapolres Bateng, AKBP Slamet Ady Purnomo. Ia telah mengintruksikan anggotanya untuk memperketat pengamanan di gereja-gereja se Bateng terutama pada hari Minggu saat umat Kristiani menjalankan Ibadah.

"Selain pengamanan, kami terus rutin melaksanakan patroli-patroli," ungkap AKBP Slamet.

Menurut Slamet, tidak ada toleransi terhadap aktifitas melawan hukum seperti terorisme. Terbukti melakukannya, Polri diinstruksi tembak di tempat, mengingat aktivitas terorisme ini sudah mengancam keselamatan jiwa masyarakat banyak.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ketua MUI Bangka Tengah Imbau Masyarakat Tidak Ikut Paham Radikalisme