Find Us On Social Media :
Sempat Lepas Masker, Kini AS Lawan Varian Delta dengan Memakai Masker Lagi (HAI Online)

Sempat Lepas Masker, Kini AS Lawan Varian Delta dengan Memakai Masker Lagi

Fitri Eka Sari Jumat, 2 Juli 2021 | 12:41 WIB

SonoraBangka.ID - 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada 13 Mei pernah mengumumkan untuk mencabut aturan memakai masker bagi orang yang telah divaksin Covid-19.
 
Dikutip dari Kompas.com, Direktur CDC Rochelle Walensky menyampaikan, siapa pun warga AS yang telah divaksinasi lengkap (2 dosis) dapat berpartisipasi dalam kegiatan di dalam dan di luar ruangan, besar atau kecil, tanpa memakai masker atau menjaga jarak fisik lagi.
 
Namun, kebijakan tersebut tampaknya tidak bertahan lama lantaran ada ancaman virus corona baru varian Delta yang kini tengah menular dengan cepat di AS.
Tak heran, pada Kamis (1/7/2021) ini, pemerintah AS akan mempertimbangkan kembali aturan penggunaan masker sebagai langkah melawan corona varian delta.

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menunjukkan 

"Prevalensi varian Delta ini bisa meningkat lebih dari dua kali lipat hanya dalam kurun waktu kurang dari dua minggu," demian data dari CDC Amerika.

Laporan pada 5 Juni 2021 lalu, kasus varian Delta diketahui telah berkontribusi terhadap sekitar 10 persen kasus positif COVID-19 di AS. Kemudian pada 19 Juni kasusnya meningkat, menjadi sekitar 26 persen.

Negara bagian Los Angeles dalam sebuah pernyataan bahkan sudah kembali menyarankan masker untuk semua orang. Hampir setengah kasus COVID-19 di Los Angeles disebut karena amukan varian delta ini.

"Peningkatan sirkulasi varian Delta yang mudah menular ini membuat Dinas Kesehatan Los Angeles sangat merekomendasikan semua orang, terlepas dari status vaksinasinya, memakai (lagi) masker di dalam ruangan publik sebagai langkah pencegahan," tulis Dinas Kesehatan Los Angeles seperti dikutip dari CNN, Kamis (1/7/2021).

Serangan varian Delta juga dirasakan warga Jawa Barat. Setidanya sudah ada sembilan daerah di Jawa Barat yang terjangkit varian delta Covid-19 ini.

Varian delta ini disebutkan Gubernur Jawa Barat, Tidwan Kamil lebih banyak menyerang anak muda. 

"Varian Delta sudah banyak masuk di Jabar, kita harus berhati-hati karena daya tularnya 3-10 kali lipat," kata kang Emil dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/6) kemarin.

Meski demikian, tingkat fatalitasnya cenderung kecil jika diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Tingkat penularannya itu sangat tinggi, satu hal yang juga kita pertahankan adalah tingkat kematian atau fatalitas di Jabar alhamdulillah masih rendah di bawah rata-rata nasional di 1,37 persen, kalau nasional itu 2,6 persen," kata Emil mengingatkan. (*)