Find Us On Social Media :
(Ist)

Pemprov Babel Terus Upayakan Pengembangan Pelabuhan Pangkalbalam

Edwin Selasa, 6 Juli 2021 | 08:41 WIB

SonoraBangka.id -  Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melaksanakan audiensi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) untuk membahas kembali Pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam yang dibatalkan oleh pihak Kementerian Perhubungan RI. 

"Babel sangat membutuhkan pelabuhan tersebut," ungkap Gubernur Erzaldi saat bertemu dengan Agus H. Purnomo, Dirjen Perhubungan Laut belum lama ini.

Gubernur Erzaldi sangat menyayangkan pembatalan ini mengingat kebutuhan Babel atas pelabuhan ini karena memperhatikan beberapa hal, di antaranya :
1. Semakin besarnya beban Pelabuhan Pangkal Balam Pangkalpinang
2. Kondisi alur yang sangat sempit dan dangkal
3. Semakin tinggi lalu lintas kapal di Tanjung Kalian atas barang dan komoditas Babel
4. Semakin tingginya kesiapan ekspor komoditas Babel yang masih melewati Palembang dan Lampung
5. Biaya reklamasi kawasan 100 Hektar sudah dilaksanakan oleh pihak ketiga bekerja sama dengan BUMD untuk menjadi pelabuhan kontainer
6. Pemprov. Babel siap membangun fasilitas lain selain pengembangan pelabuhan yang bisa dilaksanakan oleh Kemenhub RI.

Dalam pertemuan dengan Dirjen Perhubungan Laut, Gubernur Erzaldi menyampaikan bahwa, pentingnya pengembangan memang mempertimbangkan beberapa hal tersebut yang disampaikan melalui surat dan langsung.

Menurutnya, Pelabuhan ini merupakan nadi, jangan sampai komoditi ekspor Babel tidak dapat bersaing karena fasilitas dan sarana pelabuhan yang minim, seperti kapasitas muatan, waktu tunggu pasang surut air dan sebagainya.

Beberapa kendala dan membutuhkan banyak biaya diakui oleh Agus H. Purnomo ketika tim melakukan survey lokasi Pelabuhan Pangkal Balam di Pangkalpinang. Panjangnya alur, tidak cukup anggaran dengan digit yang mencapai miliaran sehingga, diputuskan untuk dibatalkan.
Pembangunan pelabuhan di luar kawasan Pangkal Balam dikatakannya akan dipertimbangkan jika lebih efisien dilihat dari posisi lokasi maupun biaya yang dibutuhkan.

"Menjadi pertimbangan untuk tidak dikembangkan di dalam kawasan Pangkal Balam, tetapi di luar Pangkal Balam," ungkapnya.