Find Us On Social Media :
Virus Corona Varian Eta, Ditemukan Bukan di Sunda Melainkan di Jakarta (HAI Online)

Virus Corona Varian Eta, Ditemukan Bukan di Sunda Melainkan di Jakarta

Fitri Eka Sari Kamis, 8 Juli 2021 | 14:01 WIB

SonoraBangka.ID

Bukan cuma corona varian Alfa, Beta, Delta dan Kappa, tapi Eta pun telah ditemukam kasusnya di Indonesia.
 
Yap, meski namanya terdengar agak Sunda, "eta" berarti itu. Bukan berarti, varian baru tersebut berasal dari wilayah Jawa Barat  justeru kasusnya telah ditemukan di ibukota Jakarta.
 
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/7/2021) satu kasus vzirua corona baru yaitu varian Eta atau B.1.525 ditemukan di Jakarta. Ini merupakan kasus pertama varian Eta di Ibu Kota.

Hal itu terlihat dari data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI pada Selasa 6 Juni 2021.

Dalam situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan bahwa sampel Eta ditemukan di banyak negara pada Desember 2020, dan ditunjukkan ke publik luas pada 17 Maret 2021.

Sedangkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC menyebut varian Eta pertama kali teridentifikasi di Inggris Raya atau Nigeria, Afrika Barat pada Desember 2020.

WHO menggolongkan Eta sebagai variants of interest atau VOI. Virus yang termasuk dalam VOI ini merupakan salah satu dari virus yang telah diidentifikasi menyebabkan penularan komunitas atau beberapa kasus atau cluster Covid-19, atau telah terdeteksi di banyak negara.

Per Maret 2020, data GISAID menunjukkan varian Eta telah terdeteksi di Inggris, Amerika Utara, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia.

Saat ini, para ilmuwan masih mengawasi varian baru virus corona ini. Sebab, varian tersebut diketahui memiliki beberapa mutasi pada gen protein spike virus Corona. 

Sejauh ini belum ada bukti bahwa varian Eta lebih menular atau mengarah ke penyakit yang lebih parah.

Para ahli sedang mempelajarinya untuk memahami seberapa besar risiko varian Eta.

Meski begitu, masyarakat tetap harus waspada terhadap varian baru ini. Selalu disiplin protokol kesehatan dengan menerapkan 5M sebagai upaya pencegahan. 

5M adalah mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, memakai masker dengan benar, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. (*)