Find Us On Social Media :
Honda Verza menjadi salah satu dari tiga sepeda motor sport yang digeber dalam Ekspedisi Nusantara Honda.(Welovehonda.com-Ekspedisi Nusantara) (kompas.com)

Ternyata Sering Memacu Motor dengan RPM Tinggi Akan Berdampak Buruk

Oliver Doanatama Siahaan Selasa, 20 Juli 2021 | 17:56 WIB

SONORABANGKA.ID - Aktifitas Mengendarai sepeda motor tak hanya sekedar memutar pedal gas dan membuat sepeda motor melaju. Tapi baiknya juga perhatikan kebutuhannya, dengan melihat angka RPM (revolutions per minute) yang ada di takometer panel instrumen motor.

Satuan RPM digunakan untuk menyatakan kecepatan perputaran terhadap sebuah sumbu dalam satu menit. Dengan mengetahui RPM kendaraan kita, maka kita dapat mengatur gas sesuai dengan kebutuhan kendaraan.

Tapi, masih banyak pengendara yang sering memacu kendaraannya pada RPM tinggi hingga melewati red-line. Hal ini tentu saja akan membuat kinerja mesin lebih berat bahkan menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan.

Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengatakan, bila mesin sering dipaksakan pada RPM tinggi, ada beberapa hal negatif yang akan dirasakan. Kendaraan akan semakin boros bahan bakar dan ada kemunginan komponen mesin cepat rusak.

"Jika memaksakan mesin pada putaran tinggi, itu yang akan rusak pertama kali bisa jadi pistonnya terlebih dahulu, piston tidak akan bertahan lama," kata Endro kepada Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Endro menjelaskan, putaran mesin yang cepat membuat piston lama-kelamaan akan panas. Begitu piston terlalu panas, maka piston akan lebih cepat aus bila dibandingkan dengan pemakaian normal.

Terutama pengendara motor sport, disarankan melihat indikator RPM untuk mengetahui kapan melakukan perpindahan gigi dan mengetahui kapan mesin motor sudah dalam kondisi limit. Biasanya motor sport sudah dilengkapi dengan indikator sebagai isyarat pengantian presneling motor.

Memaksakan mesin motor pada RPM tinggi juga mengakibatkan kendaraan lebih boros bahan bakar. Masalahnya, dengan bukaan gas yang lebar maka konsumsi bahan bakar yang diperlukan juga semakin banyak.

Setiap kendaraan tentu punya batas limit RPM masing-masing. Indikator RPM berfungsi sebagai tanda untuk mengetahui apakah kendaraan kita sudah melampaui batas RPM yang disarankan. Jangan sampai jarum RPM melewati batas RPM yang biasa ditandai dengan warna merah.

Sedangkan untuk motor matik, perpindahan gigi sudah diatur oleh ECU. Sehingga sangat jarang untuk melewati red-line RPM. Maka dari itu kebanyakan panel instrumen motor matik tidak dilengkapi dengan indikator RPM.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ternyata Sering Memacu Motor dengan RPM Tinggi Berdampak Buruk", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/19/181200515/ternyata-sering-memacu-motor-dengan-rpm-tinggi-berdampak-buruk.