SONORABANGKA.ID - Adalah Imbas dari lonjakan virus Covid-19, membuat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali sejak 3 sampai 20 Juli 2021.
Masyarakat pun di imbau untuk tidak keluar rumah selama kurang lebih dua pekan. Kondisi ini otomatis akan membuat mobil kesayangan jarang digunakan dan hanya menganggur di parkiran.
Ada anggapan yang beredar, saat mobil parkir dalam waktu panjang sebaiknya kaca diturunkan sedikit. Tujuannya agar ada sirkulasi udara dari luar sehingga mobil tidak apek walau jarang dipakai.
Lalu apakah anggapan tersebut benar adanya atau hanya sekadar mitos belaka?
Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Sapta Agung Nugraha mengatakan, anggapan tersebut hanya mitos belaka.
“Saat parkir, kaca diturunkan sedikit tentunya hanya mitos saja. Mungkin tujuannya adalah agar ada sirkulasi udara, tapi sebenarnya sirkulasi udara di dalam mobil sudah ada,” ucap Sapta, belum lama ini saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Sapta, untuk mengeluarkan udara panas saat masuk ke mobil setelah parkir, lebih baik dilakukan ketika pengemudi berada di dalam mobil dengan membuka kaca dan menyalakan AC.
“Menurunkan kaca mobil justru bisa jadi kontra produktif, sebab bisa jadi kemasukan benda asing atau justru memicu tindak kejahatan. Kondisi ini akan semakin parah jika mobil di harasi tanpa atap seperti car port di depan rumah".
Selain itu, menurut Sapta jika kaca dibuka mengundang kerawanan dan berpotensi terkena air, misalnya saat hujan turun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Mobil Parkir, Apa Perlu Membuka Kaca Jendela?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/20/111200015/saat-mobil-parkir-apa-perlu-membuka-kaca-jendela-.