SonoraBangka.ID -
Papa Roach tampaknya bener-bener haus akan aksi kolaborasi akhir-akhir ini. Awal tahun lalu, veteran nu-metal ini merilis lagu baru yang sedikit bernuansa dubsteppy berjudul 'Domination' yang menampilkan DJ Kayzo dan Sullivan King.
Pada bulan lalu, vokalis Jacoby Shaddix juga terlibat bareng Ice Nine Kills di lagu baru mereka, 'Hip to Be Scared.' Kini, grup yang terkenal dengan single utamanya, 'Last Resort' ini telah meluncurkan single baru lainnya berjudul 'Swerve'.
Masih demam kolaborasi, Papa Roach kini mengajak pentolan FEVER 333, Jason Aalon Butler untuk menyanyikan verse di lagu ini. Nggak hanya itu, rapper pop-punkish Sueco pun juga dilibatkan dalam lagu ini.
Lagu ini adalah tipikal lagu rap-metal dengan groove ala Roach yang dipenuhi dengan bassline gagah dan funky. Meskipun hanya ada sedikit dengungan down-tuned gitar yang terlihat, nampak sekali energi remaja yang ditampilkan oleh frontman Jacoby Shaddix dan tamu-tamunya ketika menyanyikan bagian chorus dengan keras.
Lagu ini sangat menarik dan menyenangkan untuk diputar berulang kali, meski nampaknya para penggemar Papa Roach era klasik akan dibuat cukup "kesal" atas sisi eksploratif yang ditampilkan mereka di lagu ini.
Agaknya lagu ini akan diikutsertakan pada album ke-11 'Roach yang akan datang, yang kemungkinan akan tiba pada tahun 2022.
Mengisyaratkan apa yang akan datang untuk tindak lanjut dari album 'Who Do You Trust?' [2019], Jacoby Shaddix sempat mengatakan pada Kerrang! di bulan April lalu, “Kami menggali sangat dalam pada rilisan ini dan kami benar-benar mengeksplorasi banyak hal."
"Hidup bareng dengan para personel lain selama 24/7 benar-benar menyebabkan beberapa terobosan emosional di dalam band. Hal-hal kreatif kemudian terjadi dan pada akhirnya menghasilkan eksperimen yang gaduh, kreatif dan musikal," lanjutnya.
Dalam pembahasan tersebut, Shaddix juga mengungkapkan kalo lagu ballad dengan tema akustik juga akan dicantumkannya dalam album ini
“Ini (album yang) dewasa, tetapi kemudian muncul juga keheningan yang urakan. Ini merupakan dualitas style,” bebernya. “Kami akan menyelesaikan ballad versi akustik yang pertama dari kami. Dan ini bukanlah ballad macam, ‘Oh honey, sweetie, sweety, baby’,” imbuh dia.
“Ini adalah sebuah lagu yang manarikmu lewat sanubari dan bermain-main dengannya. Ini adalah album rock super-dinamis yang aku pikir bakal membuat orang tercengang,” pungkasnya.