Find Us On Social Media :
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO )

Walau Pernah Positif Virus Corona, Penting Vaksin Covid-19. Mengapa ?

Riska Tri Handayani Jumat, 20 Agustus 2021 | 09:31 WIB

SonoraBangka.id - Di Indonesia, vaksinasi Covid-19 masih menghadapi sejumlah masalah yang cukup pelik.

Salah satunya misinformasi bahwa orang yang pernah positif Covid-19 akan kebal terhadap virus tersebut sehingga tak perlu divaksin.

Benarkah demikian?

Seorang yang pernah terinfeksi Covid-19, tetap harus melakukan vaksinasi.

Jika pernah terinfeksi Covid-19 memang sudah mendapatkan kekebalan dan perlindungan alami dari virus penyebab Covid-19.

Namun, belum diketahui berapa lama perlindungan ini akan berlangsung.

Oleh karena infeksi ulang dapat terjadi dan dapat menyebabkan komplikasi parah.

Apalagi di tengah kondisi pandemi yang masih mencatat kasus harian tinggi, perlindungan ekstra sangat dibutuhkan.

Selain itu, pemberian vaksin kepada orang yang mengalami long Covid-19 dapat membantu pemulihan pasien.
 
Lantas kapan seharusnya seseorang mendapatkan vaksin setelah terinfeksi virus corona baru?
 
Banyak ahli menyarankan, seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19 untuk sesegera mungkin mendapatkan vaksin.

Namun, ada satu peringatan.

Jika seseorang telah menerima antibodi monoklonal atau menerima donasi konvalesen, ia harus menunggu 90 hari setelah pulih dari Covid-19 untuk menerima vaksin.

Menurut Food and Drug Administration AS (FDA), antibodi monoklonal adalah protein yang dibuat di laboratorium yang meniru respons imun tubuh.

Sebab, jika telah mendapatkan donasi konvalesen atau antibodi monoklonal, tubuh tidak akan memberikan respons yang baik terhadap vaksin Covid-19.