Find Us On Social Media :
Kenapa sih ayam jantan rajin banget berkokok setiap pagi? (HAI Online)

Penjelasan Kenapa Ayam Jantan Berkokok Pagi-Pagi, Mereka Punya Aturan Sendiri

Fitri Eka Sari Selasa, 21 September 2021 | 08:46 WIB

SonoraBangka.ID

Selain alarm dari hape, pastinya lo udah pernah kebangun gara-gara suara kokok ayam di sekitar rumah lo.

Yup, kokok ayam seolah udah jadi alarm alami yang bisa ngebangunin orang tanpa disuruh. 

Namun ternyata, ayam-ayam jantan itu nggak sembarangan berkokok, lho. Mereka punya aturan sendiri soal siapa yang bakal berkokok duluan.

Pemimpin ayam harus berkokok terlebih dahulu. Setelah itu, urutan ayam jantan menentukan siapa yang akan berkokok berikutnya dan seterusnya sampai mereka semua selesai mengumumkan kehadiran mereka.

Meneliti soal ini, Takashi Yoshimura melakukan beberapa percobaan untuk mengetahui perilaku ayam jantan, yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berjudul 'Circadian Clock Determines the Timing of Rooster Crowing' yang dipublikasikan Current Biology.

“Pengamatan kami membuktikan bahwa ayam jantan memecah fajar setiap pagi sebagai fungsi dari jam sirkadiannya,” ujar Yoshimura. 

“Telah diketahui sejak lama bahwa berkokok juga disebabkan oleh rangsangan eksternal. Kami menyimpulkan bahwa tidak hanya kokok dini hari yang antisipasif, tetapi juga kokok yang diinduksi stimulus eksternal, berada di bawah kendali jam sirkadian,” lanjut dia.

 Suara kokok bisa sedikit berbeda di pagi hari, sore hingga malam hari. Ayam jantan menggunakannya sebagai alat untuk melakukan mengumumkan hari itu, menjaga wilayahnya, mengumpulkan kawanan, dan bereaksi terhadap ancaman.

Setelah melakukan serangkaian percobaan, Yoshimura dan timnya menyimpulkan, bahwa ayam lebih banyak berkokok di pagi hari, terkait pernyataan mereka tentang wilayah kekuasaan sesaat setelah mereka bangun. 

Namun hal yang paling utama adalah, bahwa ayam memiliki jam di dalam tubuhnya yang mengatur kapan waktu berkokok yang tepat, nggak peduli dengan keadaan cahaya di lingkungan sekitarnya.

Karenanya, menurutnya masih belum jelas apakah berkokok itu berada di bawah kendali jam biologis internal, atau hanya disebabkan oleh rangsangan eksternal. 

"Di sini kami menunjukkan bahwa kokok dini hari berada di bawah kendali jam sirkadian," tuturnya. 

"Meskipun rangsangan eksternal seperti cahaya dan kokok oleh individu lain juga menyebabkan ayam berkokok, besarnya induksi ini juga diatur oleh jam sirkadian," pungkasnya. (*)