Find Us On Social Media :
Ilustrasi pelajar di China. ()

China Usul Aturan Baru yang Bakal Ngehukum Orangtua Jika Anaknya Sangat Nakal

Fitri Eka Sari Kamis, 21 Oktober 2021 | 14:20 WIB

SonoraBangka.IDChina mengusulkan aturan baru yang bakal menghukum orangtua jika anak mereka berkelakuan sangat nakal atau kriminal.

Dalam rancangan undang-undang pemajuan pendidikan keluarga, orangtua atau wali akan ditegur dan diperintahkan untuk menjalani program pembinaan pendidikan keluarga.

Hukuman itu diberikan jika jaksa menemukan perilaku yang sangat buruk atau kriminal pada anak-anak yang mereka asuh.

"Ada banyak alasan bagi remaja untuk berperilaku tidak baik, dan kurangnya atau pendidikan keluarga yang tidak tepat adalah penyebab utama," kata Zang Tiewei, juru bicara Komisi Urusan Legislatif di bawah Kongres Rakyat Nasional (NPC), parlemen China, seperti dikutip CNN pada Selasa (19/10/2021).

Desak orangtua buat ngatur waktu anak-anaknya

Rancangan undang-undang peningkatan pendidikan keluarga China, yang akan dibahas pada sidang Komite Tetap NPC pekan ini, juga mendesak orang tua untuk mengatur waktu bagi anak-anaknya untuk istirahat, bermain, dan berolahraga.

 

Selama ini diketahui, Beijing telah menjalankan peran semacam itu sejak awal tahun ini, mulai dari mengatasi kecanduan anak-anak hingga game online, yang dianggap sebagai bentuk "candu spiritual", hingga menghentikan pemujaan "buta" terhadap selebritas di internet.

Dalam beberapa bulan terakhir, Kementerian Pendidikan China telah membatasi jam bermain game untuk anak di bawah umur. Mereka hanya diperbolehkan bermain game online selama satu jam pada Jumat, Sabtu, dan Minggu saja.

Aturan ini juga mengurangi beban pekerjaan rumah dan melarang les setelah sekolah, untuk mata pelajaran utama selama akhir pekan dan hari libur. Hal ini dilakukan atas kekhawatiran tentang beban akademik yang berat pada anak-anak yang kewalahan.

Pada saat yang sama, China juga diketahui mendesak para cowok mudanya agar nggak terlalu "feminin", dan mendorong mereka untuk lebih “macho”.

Dalam "Usulan untuk Mencegah Feminisasi Remaja Laki-Laki" yang dikeluarkan pada Desember lalu, Kementerian Pendidikan mendesak sekolah untuk menggalakan olahraga di kampus seperti sepak bola. (*)