SonoraBangka.ID - Band psychedelic rocker The S.I.G.I.T menjadi bagian dalam panggung musik virtual yang digelar Fred Perry, brand sports dan streetwear dari British, pada Sabtu (27/12/2021) malam lalu.
Dalam acara musik bertajuk Fred Perry Subculture Live, The S.I.G.I.T tampil secara format digital livestream namun tetap mempertahankan konsep Subculture khas acara sebelumnya.
Tak hanya menghadirkan The S.I.G.I.T dari Indonesia, Fred Perry Subculture Live juga menampilkan Indie pop rock band GRRRL GANG sebagai penutup acara, serta para musisi independen paling berbakat dari Malaysia dan Singapura.
Mereka antara lain Raw and unfiltered rock band KAPOW (Malaysia), Indie rock band SUBSONIC EYE (Singapura) serta Punk Ska Legends PLAGUE OF HAPPINESS (Malaysia) dan juga Upbeat and energetic hyper pop act CAYENNE (Singapura).
Konsep Subculture dalam Fred Perry Subculture Live ini dapat diikuti melalui livestream dan sekaligus juga memperkenalkan penampilan dari pemusik berbakat muda dan tentunya musisi profesional dari tiap negara. Acara ini pun dapat diakses siapaun secara gratis.
"Kami berharap FRED PERRY SUBCULTURE LIVE dapat menjadi platform bagi pemusik Indonesia untuk lebih berkembang lagi ke tingkat global," ujar perwakilan Fred Perry Indonesia Brand Team, Unita dalam siaran tertulisnya.
Menurutnya, Brand Fred Perry merupakan salah satu dari brand ternama di dunia. Fred Perry memiliki kaitan erat dengan musik. Fred Perry telah digunakan oleh para pemusik kelas dunia.
Buat yang belum tahu, Subculture Live merupakan platform pertunjukan musik yang unik dan khusus menghadirkan pemusik lokal paling cerdas dan paling menginspirasi.
Subculture Live mengangkat kembali keunikan Fred Perry dan kaitannya dengan musik dan street style sejak tahun 1950-an, Subculture Live menjanjikan pengalaman pertunjukan musik secara langsung yang menggabungkan pemusik lokal terbaik, visual yang spektakuler, dan dukungan Fred Perry.
Subculture adalah inisiatif dari Fred Perry yang membawa talenta muda dalam musik paling cerdas, selain pemusik dari Inggris yang telah lama memiliki kaitan dengan Fred Perry.
Subculture diperkenalkan pertama kali oleh Paul Weller yang terkenal di The 100 Club, tempat musik independen tertua di Inggris, pada bulan September 2005.
Fred Perry memiliki keterikatan dengan musik karena merupakan original sportswear yang telah ditampilkan di hampir setiap subkultur pemuda Inggris sejak Mod. Dari Mods, Suedeheads, Ska/Two Tone, Punk, New Wave, Casuals/Perry Boys, Britpop, Electronic/ Rave, dan kebangkitan Indie terbaru, Fred Perry selalu ada dan telah diwariskan dari generasi ke generasi sebagai brand klasik yang bersahaja.
Sejak diluncurkan, Subkultur juga sering menjadi yang pertama menampilkan musisi lokal terbaik ke tingkat global, dimana hal ini menunjukkan kedalaman warisan musik dan relevansi kontemporer dari merek Fred Perry.
Kini Subculture telah dihormati oleh legenda musik seperti Paul Weller, Graham Coxon (Blur) dan Terry Hall (The Specials) yang pernah tampil di The 100 Club. (*)