Find Us On Social Media :
(Ist)

Gubernur Harap Petani Babel Mampu cari Peluang Kembangkan Potensi Komoditi

Edwin Jumat, 10 Desember 2021 | 09:29 WIB

SonoraBangka.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman mengatakan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Babel menjadi provinsi kelima dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di Indonesia. Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) Babel juga termasuk dalam kategori tertinggi se-Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi kita paling tinggi di Sumatera, dan tertinggi kelima di Indonesia. Pertumbuhan ini berbeda dengan yang sebelumnya. Kalau dulu pertumbuhan ekonomi karena harga timah naik, tapi sekarang pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi dari sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan," ujarnya saat menyerahkan bantuan fasilitas benih, serta sarana dan prasarana pertanian kepada para petani dan peternak, yang berlangsung di Desa Keretak, Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) belum lama ini.

Oleh karena itu, pihaknya terus memberikan perhatian khusus terhadap tiga sektor tersebut, dengan memperbanyak pengelolaan potensi komoditi yang ada di Babel, termasuk buah-buahan. Begitu pula di sektor peternakan. Ia berharap, peternak di Babel tidak hanya mengandalkan pendapatan hanya dari penjualan daging saja, tetapi juga dapat memanfaatkan potensi lain seperti dari pengolahan kotoran, dan urine sapi.

"Kita terus memperbanyak potensi komoditi. Saya ingin petani penghasilannya tidak hanya dari panen dalam setahun, 6 bulan, ataupun 3 bulan, tetapi setiap harinya ada pendapatan. Seperti peternakan di Babel, bukan hanya berswasembada dagingnya saja, tapi juga ada potensi lain," bebernya.

Untuk itu, Gubernur berpesan agar petani dan peternak harus mampu mengambil setiap peluang yang ada, sehingga akan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai saat ini. Lembaga seperti kelompok tani pun,harus memiliki peran sebagai wadah bagi setiap individu petani, untuk saling memberikan masukan dan berbagi ilmu.

"Mental petani kita harus betul-betul dapat berpikir ke depan, dan mencari peluang yang ada dalam mengembangkan potensi komoditi. Lembaga juga harus dibuat, jangan dianggap enteng seperti gapoktan. Kalian harus kompak, jangan gara-gara hasil teman lebih baik kalian tercerai-berai, tapi justru harus saling berbagi ilmunya. Untuk bantuan yang sudah diberikan, digunakan sebaik-baiknya jangan disia-siakan," pungkasnya.