Find Us On Social Media :
Tampilang ruang mesin Honda CR-V facelift, yang mengusung mesin diesel.(HPM) (kompas.com)

Menggunakan Mobil Diesel Jangan Langsung Matikan Mesin Setelah Selesai Mengemudi

Oliver Doanatama Siahaan Selasa, 8 Februari 2022 | 17:42 WIB

SONORABANGKA.ID - Untuk pemilik mobil diesel tentu pernah mendengar bahwa mesin peminum solar ini tidak boleh langsung dimatikan sehabis jalan.

Beberapa mobil dengan mesin diesel dilengkapi dengan timer untuk mematikan mesin otomatis setelah kunci dicabut, sehingga mesin tidak langsung mati pada saat itu juga.

Pada dasarnya mobil diesel membutuhkan waktu untuk kembali ke posisi ideal setelah digunakan. Pada mesin diesel ada beberapa komponen yang rentan jika terjadi perubahan temperatur yang derastis.

Dealer Technical Support Dept. Head PT. Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, mobil diesel tidak boleh langsung dimatikan pada saat berhenti memang ada benarnya. Terutama pada mobil diesel yang menggunakan turbo.

"Jadi jika mobil habis digunakan dalam kecepatan tinggi dan diatas dua jam, itu jangan langsung dimatikan karena untuk perawatan ke turbonya, pelumasan ke turbonya," kata Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Tapi untuk mobil dengan mesin diesel yang belum menggunakan turbo, mematikan mesin secara langsung setelah berhenti tidak terlalu bermasalah. Tapi tetap disarankan untuk menunggu sebentar.

"Sebenarnya kalau mesin diesel yang biasa yang ngga pakai turbo ngga terlalu bermasalah," ucap Didi.

Hal yang serupa juga dikatakan oleh Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Jakarta Selatan Suparna. Dia mengatakan, sebaiknya jangan langsung mematikan mesin diesel ketika sampai di lokasi, tunggu sebentar sekitar 20 – 30 detik agar sirkulasi pelumas, pendingin, dan yang lainnya kembali ke kondisi normal lagi.

“Apalagi mesin diesel yang mengadopsi turbo, kalau langsung mematikan mesin dikhawatirkan akan terjadi keausan, sehingga performa mesin menjadi tidak maksimal lagi nantinya,” kata Suparna.

Pada dasarnya, turbo bekerja pada putaran yang lebih tinggi dari mesin. Jika mesin diesel putaran maksimalnya 5.000 rpm, maka turbo berkisar 60.000 rpm bahkan sampai 100.000 rpm.

Ketika putaran tinggi tersebut, turbo memerlukan pelumasan yang lebih baik dibandingkan saat langsam.

Bila mesin tiba-tiba atau mesin langsung dimatikan, bantalan atau bearing turbo tidak akan memperoleh pelumasan. Pada saat mesin mati, pompa oli juga akan ikun istirahat. Hal ini berarti turbo tidak lagi mendapatkan pasokan oli.

Jika hal tersebut sering dilakukan, bagian yang rusak pertama adalah turbocharger. Komponen ini merupakan salah satu komponen yang memiliki harga yang tidak murah, belum lagi ditambah biaya pemasangannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakai Mobil Diesel Jangan Langsung Matikan Mesin Setelah Selesai Mengemudi", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/08/111200715/pakai-mobil-diesel-jangan-langsung-matikan-mesin-setelah-selesai-mengemudi.