SonoraBangka.ID - Ajang balapan MotoGP bukan sekadar tentang motor, mesin, dan pembalap, melainkan juga melibatkan data di dalamnya.
Data tersebut dipanen dari puluhan sensor yang dipasang di motor MotoGP, seperti sensor telemetri yang mencatat aktivitas gas, rem, kecepatan, suhu, sudut kemiringan motor di tikungan, hingga semua konfigurasi mesin serta kontrol elektronik dan aerodinamika.
"Dalam balapan, kami mengoleksi data dalam jumlah besar dan menganalisanya sedemikian rupa, sehingga membantu dalam memenangi balapan," kata Stefano Rendina, IT Manager Ducati Corse, dikutip dari blog Lenovo, Kamis (10/2/2022).
Menurut Rendina, dalam satu motor Ducati Desmosedici terdapat setidaknya 50 sensor, yang dalam sekali balapan mengumpulkan kurang lebih data sebesar 20 GB. Berapa lama data itu ditransfer?
Tim Suzuki MotoGP dalam situs resminya mengatakan hal itu tergantung pada ukuran data dan jumlah putaran sirkuit. Suzuki memberikan estimasi waktu transfer satu menit untuk mengunduh data yang didapat setiap tujuh putaran/lap.
Sementara dalam sekali "colok" di garasi, Suzuki mengaku data yang bisa ditransfer dari motor ke laptop kurang lebih mencapai 500 MB. Data-data yang dipanen selama sesi latihan (hari Jumat dan Sabtu) inilah yang digunakan untuk menentukan setingan motor saat balapan di hari Minggu.
Tentunya, seiring dengan balapan berlangsung, seting yang dipakai saat start atau di awal balapan akan berbeda saat di tengah atau di akhir balapan.
Itu karena parameter motor dan balapan juga berubah, seperti bahan bakar, suhu udara, temperatur aspal/ban, kebutuhan untuk menyalip motor di depan, dan sebagainya.
Pembalap kemudian bisa mengutak-atik setingan motornya, seperti seting ECU, kontrol traksi, anti-wheelie, kekuatan pengereman, dsb. melalui tombol-tombol di setang motor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Gigabyte Data yang Dihasilkan Satu Motor MotoGP?", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/02/10/10303227/berapa-gigabyte-data-yang-dihasilkan-satu-motor-motogp.