Find Us On Social Media :
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani (Humas/ Agung)

Sebut Pandemi seperti Musim Dingin, Sri Mulyani Optimistis Musim Semi Akan Tiba

Marselus Wibowo Jumat, 11 Maret 2022 | 16:42 WIB

SonoraBangka.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggambarkan kondisi perekonomian dua tahun terakhir yang terpukul pandemi Covid-19, seperti musim dingin.

Meski demikian, ia meyakini akan tiba masa berakhirnya pandemi Covid-19 dan ekonomi pulih kembali, yang disebutnya sebagai musim semi.

"Pepatah yang sangat menggambarkan suasana saat ini, 'no matter how long the winter, spring is sure to follow'. Betapa pun lamanya musim dingin yang beku, gelap, murung, dan mencekam, musim semi yang ceria pasti akan datang," ujarnya dalam acara Dies Natalis ke-46 UNS, Jumat (11/3/2022).

Sri Mulyani mengatakan, sejak Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan Covid-19 menjadi sebuah pandemi pada Maret 2020 lalu, kehidupan dan kegiatan manusia pun terhenti seketika. Ia bilang, kondisi itu merupakan musim dingin yang muram dan mencekam dunia.

Kala itu jalanan menjadi kosong karena kendaraan berhenti berlalu-lalang. Begitu pula dengan sekolah, perkantoran, hingga tempat ibadah menjadi kosong karena manusia menghentikan aktivitasnya untuk menekan penyebaran Covid-19.

"New York, kota yang tidak pernah tidur tiba-tiba kosong dan sepi. Mekkah yang selalu penuh jemaah umrah dan haji ditutup dan menjadi sunyi. Lalu Jakarta, jalan Sudirman dan Thamrin yang tidak pernah putus lalu-lalang kendaraan seketika kosong," ungkap dia.

Menurut dia, pandemi Covid-19 adalah kejadian luar biasa yang dampaknya sangat dahsyat. Dalam dua tahun Covid-19 berjalan sudah sekitar 500 juta orang di dunia terpapar, dengan lebih dari 6 juta orang meninggal dunia. Angka kematian itu, lanjutnya, jauh lebih tinggi dibandingkan pada situasi-situasi pandemi sebelumnya.

Seperti Flu Hong Kong dengan 1 juta kematian, Flu Babi 200.000 kematian, Ebola 11.300 kematian, dan Sars 770 kematian.

"Musibah pandemi datang tanpa sapa pembuka, memporakporandakan kehidupan manusia di seluruh dunia, tanpa membedakan lokasi, suku, bangsa, ras, dan agama," kata Sri Mulyani.

Ia mengakui, pandemi Covid-19 merupakan salah satu tantangan terbesar pada abad ini yang dunia pun tak siap menghadapinya.

Pada sisi ekonomi, dampaknya membuat konsumsi masyarakat terhambat dan investasi tertunda. Selain itu, harga komoditas juga jatuh, yang bahkan harga minyak mentah dunia pernah mencapai -37 dollar AS per barrel pada April 2020. Begitu pula pada harga saham dunia yang rontok seketika.

Kendati kondisi perekonomian dua tahun terakhir diakuinya merupakan masa yang sulit dilalui, namun Sri Mulyani meyakini suatu saat akan tiba masa ekonomi kembali pulih, mengakhiri keterpurukan akibat pandemi.

Oleh sebab itu, ia menilai, Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum krisis ini untuk melakukan reformasi, agar tak hanya sekedar bertahan tetapi mampu keluar dari krisis dengan prestasi.

"Seperti ungkapan pepatah tadi, seberapa pun panjang dan menekan pandemi Covid-19 yang begitu dahsyat, maka penyembuhan dan pemulihan pasti terjadi," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebut Pandemi seperti Musim Dingin, Sri Mulyani Optimistis Musim Semi Akan Tiba", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/03/11/160700526/sebut-pandemi-seperti-musim-dingin-sri-mulyani-optimistis-musim-semi-akan-tiba.