SONORABANGKA.ID - Otoritas Kesehatan Denmark mengatakan, pihaknya memutuskan untuk menangguhkan kampanye vaksinasinya mulai 15 Mei 2022 mendatang.
Dengan begitu, Denmark menjadi negara pertama di dunia yang menangguhkan vaksinasi Covid-19 setelah kepala kesehatan mengklaim pandemi telah dikendalikan.
Badan tersebut mengatakan, langkah tersebut diambil karena begitu banyak orang telah divaksin, turunnya kasus Covid-19, dan tingkat rawat inap yang stabil.
Dilansir Sky News, Kamis (28/4/2022), Denmark telah mencabut semua pembatasan terkait Covid-19 sejak Februari setelah berhasil melandaikan gelombang ketiga. Direktur Pengendalian Penyakit Menular Otoritas Kesehatan Denmark Bolette Soborg mengatakan, negaranya kini dalam posisi yang bagus.
“Oleh karena itu, kami menangguhkan program vaksinasi massal,” kata Soborg. Kendati demikian, pihaknya akan terus merekomendasikan vaksin ke beberapa kelompok rentan.
Pejabat kesehatan berencana untuk memulai kampanye vaksinasi kembali setelah musim panas usai, yakni pada musim gugur.
“Kami berencana untuk membuka kembali program vaksinasi pada musim gugur. Ini akan didahului dengan penilaian profesional yang menyeluruh tentang siapa dan kapan harus divaksin dan dengan vaksin apa,” kata Soberg.
Sejauh ini, sekitar 81 persen dari 5,8 juta penduduk negara itu telah divaksinasi lengkap dengan dua dosis dan 62 persen lainnya telah menerima dosis booster.
Pakar AS optimistis namun hati-hati Sejumlah pakar penyakit menular terkemuka di AS pekan ini optimistis tentang keadaan pandemi di negara itu. Pakar terkemuka penyakit menular AS Anthony Fauci mengatakan, meski pandemi belum berakhir, virus corona dapat dikendalikan dengan lebih baik.
“Kami berada di momen pandemi yang berbeda,” kata Fauci.
Setelah gelombang musim dingin yang brutal, Fauci menuturkan negaranya sekarang beralih ke fase yang lebih terkendali. Kendati demikian, Fauci tetap memperingatkan bahwa hal itu bukan berarti pandemi sudah berakhir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klaim Pandemi Terkendali, Denmark Tangguhkan Vaksinasi Covid-19"