SONORABANGKA.ID - Tidak cuma memakai, pengemudi juga harus rutin merawat kondisi mobil agar bisa awet dan terus dalam kondisi prima saat digunakan. Biasanya, pengemudi memiliki dua metode yang umum untuk menentukan waktu servis bagi kendaraannya.
Pertama pengemudi akan rutin menjadwal servis mobilnya berdasarkan waktu. Semisal satu bulan sekali, atau dua bulan sekali.
Kedua, pengemudi akan menservis mobilnya bedasarkan angka kilometer yang ada pada mobil. Semisal menservis mobil setiap 10.000 kilometer sekali.
Lalu, sebenarnya berapa lama ideal bagi mobil untuk masuk kembali ke bengkel.
Anjar Rosjadi, Service Parts Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menjelaskan, daftar komponen yang perlu rutin diganti sudah tercantum dalam panduan resmi.
Anjar menyarankan untuk mempertimbangkan bukan cuma kilometer, tapi juga waktu sesuai dengan panduan pabrikan mobil tersebut.
"Anjuran bengkel itu ada perbandingan dengan waktu. Contoh seperti ganti busi untuk reguler tiap 20.000 km sampai 30.000 km atau sekitar satu tahun paling lambat," kata Anjar, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Seperti mobil yang sering digunakan di dalam kota, Anjar menyarankan untuk lebih baik menggunakan ukuran jangka waktu dalam menentukan jadwal servis.
Hal itu berkaitan dengan tipikal jalanan kota yang macet, sehingga indikator kilometer tidak lagi valid untuk mengukur tingkat kesehatan mesin.
Meskipun belum menyentuh jarak yang ditentukan, menurut Anjar, kondisi jalan di perkotaan yang padat sering membuat mobil naik rpm dalam posisi stop and go.
"Kalau mobil yang digunakan untuk aktivitas dari rumah ke kantor dengan jarak tidak lebih dari 100 km mungkin akan lama tercapainya, jadi disarankan pergantian dari dari sisi waktu aja. Rajin-rajin cek kondisi akan membuat mobil lebih awet," ujar Anjar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebih Baik Servis Mobil Setiap Bulan atau per Kilometer?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/08/162100415/lebih-baik-servis-mobil-setiap-bulan-atau-per-kilometer-.