Find Us On Social Media :
Wartawan saat melakukan test ride All New Honda Vario 160 saat peluncuran di AHM Safety Riding and Training Center, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022). Vario 160 tipe CBS dibanderol Rp 25.800.000 sedangkan tipe ABS dibanderol Rp 28.500.000. Semua harga on the road (OTR) DKI Jakarta.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) (kompas.com)

Bahaya, Pengendara Motor Jangan Hanya Mengandalkan Rem Depan

Oliver Doanatama Siahaan Sabtu, 21 Mei 2022 | 19:43 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Pengendara sepeda motor wajib paham soal teknik melakukan pengereman yang benar dan aman. Sebab, kalau salah maka efeknya bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, menguasai teknik pengereman motor adalah sebuah keharusan. Karena, motor adalah kendaraan yang tidak mengenal stabilitas saat sedang bergerak.

Ketika kecepatan motor berada di bawah 30 kpj, pengendara motor disarankan untuk mengandalkan rem belakang.

"Sebab rem depan terlalu pakem, terutama yang sudah disc brake (cakram). Saat pelan, memakai rem depan mudah sekali membuat roda terkunci, dan kalau terkunci motor bisa langsung rebah," ucap Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Ada beberapa kecelakaan yang terjadi akibat pengendara motor hanya mengandalkan rem depan saat akan melakukan perlambatan kecepatan. Akibatnya, motor langsung rebah atau jatuh ke jalan karena roda terkunci.

Kemudian, bila kecepatan motor ada di kisaran 30 kpj sampai dengan 80 kpj, pengendara motor disarankan untuk mengkombinasikan tiga rem, yaitu rem depan, rem belakang dan bantuan pengereman mesin atau engine brake.

"Caranya, dapatkan engine brake dengan menutup gas, dan ketika kecepatan sudah mulai turun baru gunakan kedua rem (rem depan dan belakang) secara halus dan bertahap. Jika masih kurang cukup, maka aplikasikan engine brake tahap kedua dengan memindahkan gir ke posisi lebih rendah," ucap Jusri.

Terakhir, kalau motor berada dalam kecepatan yang tinggi misalnya di atas 80 kpj; teknik pengeremannya tidak terlalul berbeda dengan pengereman saat motor melaju di bawah 80 kpj. Yang perlu diperhatikan adalah proses awal pengeremannya, jangan dilakukan secara mendadak.

"Ketika kita mau ngerem pada kecepatan di atas 80 kpj, maka yang pertama harus dilakukan adalah menutup gas, kemudian baru rem depan tunggal. Begitu kecepatan turun hingga 80 kpj, baru gunakan kombinasi tiga rem tadi," ucap Jusri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya, Pengendara Motor Jangan Cuma Mengandalkan Rem Depan", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/21/144200315/bahaya-pengendara-motor-jangan-cuma-mengandalkan-rem-depan.