SONORABANGKA.ID - Harga cabai rawit di pasar Pangkalpinang saat ini tembus Rp140.000, harga bumbu dapur cabai ini tak kunjung turun pasca hari raya Idul Fitri 1443 H kemarin, bahkan terus melambung.
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung (UBB) sekaligus Ketua ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) Cabang Bangka Belitung, Reniati menyebutkan setiap rumah perlu digalakkan gerakan tanam cabai sehingga stok untuk rumah tangga bisa tahan dari lonjakan inflasi.
Sebab kata Reni, harga cabai yaitu salah satu komoditas yang memiliki kontribusi tinggi terhadap inflasi di Bangka Belitung.
"Selain karena konsumsi masyarakat yg tinggi terhadap produk komoditas ini juga faktor yang mulai menipis karena rendahnya pasokan pasca panen yang tidak optimal dimusim tanam sebelumnya,"kata Reni kepada Bangkapos.com, Rabu (8/6/2022).
Selain cabai, menurutnya komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi antara lain adalah biaya tiket pesawat, biaya bahan bakar, dan aneka ukan.
"Saat ini berdasarkan data dari Disperindag Babel pasokan cabai lokal sepekan di bulan juni 2022 hanya mencapai 1,5 ton. Tentunya jumlah ini masih jauh dari cukup untuk kebutuhan seluruh rumah tangga dan industri makanan olahan yang semakin berkembang saat ini," ujarnya.
Reni mengatakan, kecukupan stok cabai akhirnya dipenuhi dari luar, yang terkadang terkendala faktor cuaca dan distribusi yang terkendala.
"Dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong di depan atau belakang rumah atau dengan polybag. Selain itu bagi para petani, bisa diberikan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas usaha tani cabenya sehingga mengurangi kegagalan panen dan meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen," kata Reni.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Harga Cabai Selangit, Pengamat Ekonomi Sebut Setiap Rumah Perlu Digalakkan Gerakan Tanam Cabai, https://bangka.tribunnews.com/2022/06/08/harga-cabai-selangit-pengamat-ekonomi-sebut-setiap-rumah-perlu-digalakkan-gerakan-tanam-cabai.