SonoraBangka.ID - Indeks harga konsumen Turki mencatatkan kenaikan atau inflasi sebesar 78,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juni 2022. Inflasi ini menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu dua dekade terahir.
Dilansir dari CNN, Selasa (8/4/2022), melesatnya inflasi di Turki utamanya disebabkan oleh lonjakan harga makanan dan minuman serta biaya transportasi.
Tercatat pada periode Juni kemarin, harga makanan di Turki meningkat hampir dua kali lipat, dan biaya transportasi meroket 123 persen.
Layaknya negara di berbagai belahan dunia saat ini, lonjakan inflasi di Turki disebabkan oleh tingginya harga minyak mentah dan komoditas energi lain. Kemudian, harga pangan di Turki juga tercatat alami lonjakan.
"Kuatnya kenaikan harga komoditas global, khususnya komoditas energi dan produk pertanian telah memicu inflasi pada bulan Juni," tulis Menteri Keuangan Turki, Nureddin Nebati, dalam akun resmi Twitternya.
Pelemahan lira Turki
Selain itu, tingginya inflasi Turki tidak terlepas dari kurs lira terhadap dollar AS yang telah merosot lebih dari 20 persen sejak awal tahun ini. Pasalnya, anjloknya lira membuat biaya impor di negeri tersebut semakin tinggi.
Pelemahan lira sendiri disebabkan oleh kebijakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang dinilai "tidak lazim".
Sebagaimana diketahui, pada September tahun lalu, alih-alih menaikan suku bunga acuan bank sentral untuk menekan laju inflasi, Erdogan memutuskan untuk memangkas suku bunga.
Sampai dengan saat ini, kebijakan moneter tersebut masih dipertahankan. Erdogan berpendapat, suku bungan acuan rendah dapat mendorong produksi dan ekspor, sehingga pada akhirnya dapat meredam inflasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inflasi Turki Capai 78,6 Persen, Rekor Tertinggi dalam 20 Puluh Tahun", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/07/05/054000926/inflasi-turki-capai-78-6-persen-rekor-tertinggi-dalam-20-puluh-tahun.