Find Us On Social Media :
Sama seperti kesuksesan, kegagalan juga harus dirayakan ()

Dosen Psikologi UNS: Nggak Cuma Pas Sukses, Gagal Juga Harus Dirayakan

Fitri Eka Sari Jumat, 15 Juli 2022 | 12:53 WIB

SonoraBangka.ID - Rasa khawatir akan kegagalan emang kadang menghantui kita dalam melakukan sesuatu atau mengambil keputusan. Namun nggak cuma kalo berhasil, saat gagal pun kita ternyata juga dianjurkan untuk merayakannya!

Menanggapi perasaan ini, Dosen Program Studi (Prodi) Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Laelatus Syifa Sari A, M.Psi. membeberkan penjelasannya dan menganjurkan kita semua untuk menyiapkan fisik dan mental buat menghadapi realita secara jantan karena semuanya memang proses dari perjalanan hidup manusia.

"Menghadapi realita yang sesuai harapan, sangat mudah bagi kita untuk menyesuaikan diri," ujarnya seperti dikutip dari laman UNS.

Terus gimana caranya kalo ternyata realita nggak berjalan seirama dengan yang diinginkan dan memaksa kita berjumpa dengan kegagalan? Menurutnya kita juga bisa harus menerimanya dengan lapang dada dan mengingat sejauh mana kita telah melangkah.

"Tapi, apapun emosi yang akan datang, kita harus mengingat kembali setiap kerja keras dan usaha yang sebelumnya sudah dilakukan, dan kita harus merayakan setiap pencapaian itu, baik gagal atau berhasil," terangnya. 

Hasil yang sesuai dengan harapan akan membawa emosi positif, sedangkan hasil yang nggak sesuai dengan harapan akan membawa emosi negatif. Nah, salah satu caranya adalah mengingat kembali bagaimana kita telah berjuang sampai sekarang.

"Caranya dengan menyelami dan memahami emosi dalam diri. Merasakan emosi tersebut agar kita bisa mengekspresikan emosi tersebut dengan tepat," tutur Laelatus.

Saat kita sudah move on dari kegagalan dan menerima kenyataan yang terjadi, di situlah muncul rasa penerimaan terhadap diri. Di tahap ini, kita akan memberi space pada emosi yang kita rasakan.

"Tahapan tersebut mengajarkan kita bahwa perasaan kecewa, sedih, menyesal adalah sesuatu hal yang normal. Kita sebagai manusia membutuhkan emosi negatif itu untuk senantiasa belajar dan mengevaluasi dari setiap hasil yang telah didapat kemarin," terang Laelatus.