Find Us On Social Media :
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. ((SHUTTERSTOCK/CESC_ASSAWIN))

Pengamat: Tanpa Adanya Tambahan Armada di BUMN Aviasi, Harga Tiket Pesawat Tidak Akan Turun Signifikan

Marselus Wibowo Jumat, 26 Agustus 2022 | 16:27 WIB

SonoraBangka.ID - Kenaikan harga tiket pesawat saat ini disebabkan tingginya harga avtur dan aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang merevisi tarif batas atas. Karena itu, bila Kemenhub bisa mengatur fuel surcharge dan struktur tarif batas atas, maka niscaya harga tiket pesawat di Indonesia bisa terjangkau kembali.

Pengajar Hukum Persaingan Usaha, Hukum Kepailitan dan Analisa Ekonomi atas Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Ditha Wiradiputra mengatakan, saat ini mayoritas industri penerbangan Indonesia dikuasai Lion Air Group.

Sedangkan dominasi Garuda Indonesia di industri penerbangan nasional berkurang pasca pandemi Covid-19 dan adanya masalah finansial di internal perseroan. Padahal sebelum pandemi Covid-19 dominasi Lion Air Group masih dapat diimbangi Garuda Indonesia.

Dengan banyak berkurangnya jumlah armada, membuat kapasitas angkut dan rute Garuda Indonesia menjadi terbatas. Karena, rute dan kapasitas maskapai pelat merah itu yang terbatas, sehingga terjadi mekanisme pasar.

Dengan begitu, masyarakat tak memiliki banyak pilihan perusahaan penerbangan. Padahal menurut Ditha sebelumnya masyarakat memiliki banyak pilihan perusahaan penerbangan.

Menurut Dia, kondisi seperti ini akan berdampak sangat signifikan terhadap persaingan usaha industri penerbangan nasional dan membuat dominasi Lion Air Group semakin kuat dan membuat masyarakat sulit mendapatkan harga tiket pesawat yang murah.

"Kondisi tidak adanya persaingan ini yang dimanfaatkan pelaku usaha untuk memaksimalkan keuntungan. Padahal sebelumnya konsumen memiliki banyak pilihan maskapai sesuai dengan harga dan layanan yang diberikan," ujar Ditha dilansir dari Kontan, Jumat (26/8/2022)

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dinilai Ditha akan kesulitan untuk mengurangi dominasi Lion Air Group di bisnis aviasi Indonesia. Selama pelaku usaha aviasi tidak ada kerjasama mengatur harga, maka KPPU sulit untuk masuk melakukan tindakan.

Menurutnya, yang bisa mengurai permasalahan tingginya harga tiket adalah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menambah armada. Sehingga langkah Menteri BUMN Erick Thohir menambah jumlah armada Garuda Indonesia merupakan langkah strategis untuk memperbaiki iklim persaingan usaha yang sehat dan menekan harga tiket pesawat di Indonesia.

"Tanpa adanya tambahan armada di BUMN aviasi, harga tiket pesawat di Indonesia belum akan turun signifikan,"terang Ditha.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah meminta agar harga tiket pesawat turun. Namun perintah tersebut tak akan berdampak ke maskapai swasta. Pemerintah tak bisa menekan airline swasta.

Permintaan tersebut hanya akan dapat diimplementasikan ke perusahaan BUMN aviasi. Sehingga penambahan pesawat di BUMN aviasi mutlak dilakukan untuk menambah kapasitas dan mengurangi dominasi Lion Air Gorup. 


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat: Tanpa Adanya Tambahan Armada di BUMN Aviasi, Harga Tiket Pesawat Tidak Akan Turun Signifikan", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/08/26/150000026/pengamat--tanpa-adanya-tambahan-armada-di-bumn-aviasi-harga-tiket-pesawat.