SONORABANGKA.ID - Baru-baru ini, rekonstruksi pembunuhan Brigadir J digelar oleh timsus kepolisian.
rekonstruksi itu digelar pada Selasa (31/8/2022).
Rekonstruksi itu pun digelar di dua lokasi, yakni di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling dan di rumah dinasnya, di Duren Tiga.
Dalam rekonstruksi itu, Ferdy Sambo terlihat memakai pakaian tahanan berwarna oranye.
Tak hanya itu, eks Kadiv Propam Polri itu pun juga diborgol.
Namun, publik justru salah fokus saat melihat ekspresi Ferdy Sambo dalam rekonstruksi tersebut.
Dikutip Grid.ID dari BANGKAPOS.com pada Rabu (31/8/2022), Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengungkap bahwa terdapat 78 adegan dalam rekonstruksi itu.
"Ada 78 adegan, (rinciannya) 16 di Magelang, 35 di Jalan Saguling tanggal 8 (Juli 2022) dan pasca pembunuhan Brigadir J, lalu 27 di rumah dinas terkait peristiwa pembunuhan," ujarnya.
Ferdy pun sempat terlihat tersenyum tipis.
Hal itu ia lakukan sesaat sebelum melakukan adegan.
Bahkan, Ferdy pun juga tampak begitu santai.
Hal itu tak ayal menjadi sorotan ahli forensik.
Dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com pada Rabu (31/8/2022), Ahli Forensik Emosi Handoko Gani pun menanggapi gestur eks Kadiv Propam itu.
Ia mengatakan bahwa publik harus mengetahui apakah Ferdy terlihat aktif dalam rekonstruksi tersebut atau tidak.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa publik juga harus mengetahui apakah Ferdy memberikan klarifikasi terkait adegan yang ia lakukan.
"Yang menarik apakah di sini Bang Sambo berikan klarifikasi, misal ada adegan salah atau sekedar ikuti," ujarnya.
Pasalnya, menurut Handoko, apabila Ferdy Sambo hanya mengikuti arahan tanpa memberi tahu mengenai benar atau tidaknya adegan tersebut, maka emosi yang tampak tidak muncul dari yang sebenarnya.
Namun, jika sebaliknya, maka emosi itu menjadi gambaran ketika kejadian pembunuhan itu terjadi.
Mengenai Ferdy yang tersenyum, ia menilai bahwa mantan atasan Brigadir J itu masih menyembunyikan sesuatu.
Namun, ia juga mengatakan bahwa ada kemungkinan jika hal itu akan disampaikan pada saat persidangan.
"Kalau ikut saja berbincang dengan pengacara bisa jadi sifatnya celetukan kalau katakan ini tidak benar, ini tidak betul, dan nanti kita simpan saja di sidang," kata Handoko.
Selain itu, ia juga mengaku curiga saat melihat Ferdy Sambo tampak begitu tenang.
Bukan tanpa sebab, Handoko mengatakan bahwa emosi yang tergambar di wajah seseorang saat melakukan rekonstruksi biasanya dapat menunjukkan apa yang terjadi sebenarnya.
"Kata kasarnya saya kepingin tahu apakah yang disampaikan sudah lukiskan kejadian sesungguhnya," kata dia.
"Dan bukan arahan penyidik akhirnya lukiskan emosinya saat itu," sambungnya.