Find Us On Social Media :
viral pengujian pertalite(tanngkapan layar Twitter akun @yo2thok) (KOMPAS.COM)

Uji RON BBM Tidak Bisa Dilakukan Sembarangan, Harus Menggunakan Alat Khusus

Oliver Doanatama Siahaan Senin, 10 Oktober 2022 | 22:24 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis dengan nilai oktan yang berbeda.

Nilai oktan atau Research Octane Number (RON) merujuk pada seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.

Pada bensin yang dipasarkan di Indonesia saat ini ada RON 89, RON 90, RON 92, RON 95, dan RON 98.

Baru-baru ini viral unggahan di media sosial, kandungan oktan atau RON Pertalite cuma 86. Padahal Pertalite memiliki kualitas RON 90. Angka tersebut didapat setelah melakukan pengujian dengan alat portable.

Lantas, bagaimana alat yang akurat untuk menguji nilai oktan bahan bakar?

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method. Di mana seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.

“Jika alat yang digunakan (ukur nilai oktan) adalah Oktan Analyzer Portable, maka alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala,” ucap Irto saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Dalam video yang diunggah oleh akun Youtube resmi Pertamina, dijelaskan bahwa untuk menguji nilai oktan BBM, pihaknya menggunakan mesin CFR (Coordinating Fuel Research).

Mesin CFR merupakan standar pengujian angka oktan ASTM D2699. Seluruh proses pengukuran oktan dengan mesin CFR berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam dan diuji langsung oleh operator yang memiliki sertifikat.

Pada video itu, Ahli Bahan Bakar dan Pembakaran Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto menjelaskan, bahwa hasil uji nilai oktan menggunakan mesin CFR bisa dijadikan acuan.

“CFR adalah alat khusus oktan yang berlaku secara internasional dengan cara kerja menduplikasi pembakaran di dalam mesin. Sehingga bisa membuktikan ketahanan bahan bakar terhadap ngelitik. Hasil ujinya bisa dijadikan acuan,” ucapnya dalam video itu.

Sementara alat ukur oktan yang beredar di pasaran, bekerja dengan prinsip mengukur sifat kimia fisika bahan bakar yang datanya sudah masuk dalam database memori alat. Sehingga hasilnya tidak valid dan tidak bisa dijadikan acuan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uji RON BBM Tidak Bisa Dilakukan Sembarangan, Harus Pakai Alat Khusus", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/10/125940815/uji-ron-bbm-tidak-bisa-dilakukan-sembarangan-harus-pakai-alat-khusus.